Rumah Adat Sumatera Utara

5/5 - (3 votes)

Sudah menjadi rahasia umum kalau jenis-jenis rumah adat Sumatera Utara sangat beraneka ragam. Apalagi karena mayoritas penduduknya yang kebanyakan berasal dari suku batak, maka sudah pasti kalau peninggalan-peninggalan dari zaman nenek moyang akan terus dilestarikan dengan baik.

Rumah adat menjadi salah satunya. Ada banyak jenis rumah adat Sumatera Utara yang terdapat di provision yang beribukotakan Medan ini. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini.

1. Rumah Adat Bolon

Rumah adat sumatera utara balon

Rumah adat Bolon termasuk salah satu satu jenis rumah adat Sumatera Utara yang lebih sering disebut dengan sebutan Rumah Balai Batak Toba.

Rumah adat ini sudah diakui secara nasional sebagai perwakilan dari rumah ada yang ada di provinsi Sumatera Utara.

Bentuk dari salah satu rumah adat Sumatera Utara ini yaitu persegi penjang dan bisa dibilang masuk dalam kategori rumah panggung.

Hal yang membuat rumah adat Bolon menjadi unik adalah hampir secara keseluruhan bahan bangunan yang digunakan untuk membangunnya berasal dari alam.

Biasanya, rumah adat Bolon bakal dihuni oleh 4-6 keluarga yang hidup berdampingan, rumah ini termasuk kategori rumah panggung.

Tak heran banyak yang menggunaan bagian kolong dari rumah adat Bolon sebagai kandang dari hewan peliharaan yang dimiliki oleh penghuninya.

2. Rumah Adat Pakpak

Rumah adat pakpak

Rumah adat Sumatera Utara yang berikutnya adalah rumah adat Pakpak.

Rumah adat ini biasanya juga disebut dengan rumah adat Dairi dengan ciri khas ataspnya yang terbuat dari bahan ijuk dan kayu yang digunakan sebagai penyusun dari badan rumah.

Desain dari rumah adat Pakpak sangat mencerminkan seni dari budaya Pakpak, dimana setiap rumah adat akan memiliki maknanya tersendiri.

Rumah adat Pakpak juga tidak jauh berbeda dari kebanyakan rumah adat Sumatera Utara lainnya yang menggunakan tangga dan tiang penyangga.

3. Rumah Adat Karo

Rumah adat karo

Rumah adat Sumatera Utara yang selanjutnya dalah rumah adat Karo yang umumnya disebut dengan rumah adat Siwaluh Jabu.

Arti dari Siwaluh Jabu yaitu rumah yang dihuni oleh 8 keluarga dan masing-masing keluarga tersebut akan memiliki perannya sendiri-sendiri.

Penempatan keluarga-keluarga yang akan menghuni rumah adat Karo akan ditentukan menggunakan adat Karo.

Rumah adat Karo terdiri atas Jabu Julu dan Jabu Jahe. Dimana Jabu jahe akan terbagi menjadi dua bagian yaitu Jabu rumah sendipar ujung kayu dan Jabu ujung kayu.

4. Rumah Adat Mandailing

Rumah adat mandaling

Rumah adat Mandailing menjadi rumah adat Sumatera Utara yang selanjutnya dan berada di perbatasan Riau.

Memang sudah menjadi rahasia umum jika wisata alam yang terhampar di daerah Mandiling sangat-sangat memukau mata.

Tidak hanya wisata alamnya, budaya kearifan lokal yang ada di daerah tersebut memang telah dipegang erat oleh para penduduk setempat sejak dulu.

Salah satu rumah adat Sumatera Utara terletak di kabuptaen Mandailing Natal yang berada di wilayah kabupaten Tapanuli Selatan dan kabupaten Padang Lawas.

Rumah adat Mandailing juga biasa disebut dengan Bagas Godang, dimana arti Bagas dalam bahasa Mandailing artinya rumah, sementara Godang artinya banyak.

5. Rumah Adat Nias

Rumah adat nias

Rumah adat Nias atau yang banyak disebut dengan sebutan Omo Hada merupakan salah satu rumah adat Sumatera Utara yang berbentuk seperti panggung tradisional orang Nias.

Selain itu itu, ada juga rumah ada Nias yang mempunyai ciri berbeda yang disebut dengan Omo Sebua.

Omo Sebua adalah salah satu kediaman yang dikhususkan untuk para Kepala Desa (Salawa), Kepala Negeri (Tuhenori) atau bisa dibilang bagi kaum bangsawan.

Rumah adat Nias dibangun dengan pondasi tiang dari kayu nibung yang besar dan tinggi dan beralaskan Rumbia.

Bentuk dari denah rumah adat tersebut beraneka ragam, ada yang bulat telur seperti terdapat di daerah Nias Barat, Nias Timur dan Nias Utara.

Sementara rumah yang bentuknya persegi penjang dan tidak berpondasi tetapi langsung tertancap ke dalam tanah terdapat di daerah Nias Selatan dan Nias Tengah.

Sambungan atara kedua kerangka dari rumah adat tersebut memang tidak menggunakan kayu sehingga bisa tahan terhadapan guncangan gempa.

Lihat Juga : Rumah Adat Jawa

6. Rumah Adat Melayu

Rumah adat melayu

Rumah adat Sumatera Utara lainnya adalah rumah adat Melayu yang bisa ditemui di kota Medan, Kabupaten Langkat, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Begadai (Sergei) hingga Kabupaten Labuhan.

Sejak zaman dulu, suku Melayu memang sudah diketahui memiliki peran yang sangat besar dalam kemajuan kota Medan yang membuat ibu kota Sumatera Utara itu menjadi kota terbesar ketiga yang ada di Indonesia.

Rumah adat Melayu memiliki ciri khas dengan warnanya yang hijau dan kuning. Selain itu, lantai dan dindingnya juga terbuat dari papan, sementara atap salah satu rumah adat Sumatera Utara ini terbuat dari bahan ijuk.

Baca Juga : Rumah Adat Sumatera Barat

7. Rumah Balai Batak Toba

Rumah adat batak toba

Rumah adat Sumatera Utara yang berikutnya yaitu rumah Balai Batak Toba. Jika dilihat dari fungsinya, Jabu persakitan biasanya digunakan tempat untuk menyimpan barang.

Digunakan juga untuk melakukan musyawarah perihal hal-hal yang berkaitan dengan adat. Sementara Jabu Bolon adalah rumah keluarga besar.

Rumah adat Sumatera Utara yang satu ini tidak memiliki kamar atau sekat sehingga semua anggota keluarga akan tinggal dan tidur bersama di rumah adat tersebut.

Masyarakat sekitar kebanyakan menilai rumah tersebut seperti seekor Kerbau yang tengah berdiri tegak. Setiap kali ada pembangunan rumah adat suku Batak tersebut maka akan dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat sekitar.

Bentuk dari rumah Balai Batak Toba bentuknya seperti panggung dan disangga oleh beberapa tiang penyangga.

Tiang penyangga dari salah satu rumah adat Sumatera Utara biasanya terbuat dari kayu dan umumnya sebagai besar bahan yang digunakan untuk membuat rumah adat Balai Batak Toba terbuat dari kayu.

Menurut kepercayaan masyarakt batak, rumah adat Balai Batak Toba dibagi menjadi tiga bagian yang mencerminkan dimensi atau dunia yang berbeda, yaitu:

  • Bagian atap rumah diyakini mencerminkan soal dunia para Dewa.
  • Bagian lantai rumah diyakini mencerminkan dunia manusia.
  • Bagian bawah atau kolong rumah mencerminkan dunia kematian.

Itulah tujuh jenis rumah adat Sumatera Utara yang beribukotakan Medan. Masih ada banyak jenis lainnya yang bisa ditemukan lebih lanjut di internet.

Namun tujuh jenis rumah adat tersebut memang akan banyak ditemui ketika berkunjung ke Sumatera Utara dengan ciri khas bentuknya yang memiliki keunikan masing-masing.

You cannot copy content of this page