Rumah Adat Lampung

4.3/5 - (15 votes)

Indonesia terdiri atas deretan pulau dengan jumlah dataran yang sangat banyak. Semboyan yang terkenal ialah berbeda beda tetapi tetap satu jua, sehingga tidak heran perbedaan di negeri ini cukup banyak. Mulai dari agama, suku, hingga adat istiadat pun berbeda beda.

Kebudayaan jadi salah satu hal yang menarik untuk diulik, seperti rumah adat Lampung di pulau Sumatra. Keunikan ini berasal dari desain dan konsep yang diusung untuk suatu bangunan bertingkat yang di daerah transmigran. Berikut ulasan lengkapnya.

Istilah Unik Dari Rumah Adat Lampung

Lampung memiliki rumah tradisional dengan istilah sangat unik dan baru bagi sebagian orang. Nuwo Sesat sebutan untuk rumah adat di daerah ini, nama Nuwo berarti rumah dan Sesat berarti adat.

Fungsi utama dari rumah tradisional ini cukup unik, yaitu sebagai tempat pertemuan yang diadakan oleh masyarakat setempat. Suku di daerah Lampung masih menjaga erat budaya yang sangat kental dari daerahnya, sehingga Nuwo Sesat masih difungsikan dengan baik.

Selain berfungsi sebagai tempat pertemuan, rumah tradisional ini juga masih dipakai untuk hal lainnya. Tidak heran, konstruksi bangunan juga disesuaikan dengan fungsi serta alam sekitar dari Bandar Lampung yang masih cukup berbahaya.

Sumatra dikenal sebagai salah satu pulau yang masih asri dan liar, sehingga tidak heran banyak kebudayaan yang menyesuaikan dengan lingkungannya. Salah satunya, bentuk dari rumah tradisional asal Lampung yang dibuat sangat unik ini.

Lampung memiliki rumah tradisional yang dibuat dengan bentuk bertingkat dan cukup tinggi dari permukaan tanah. Rumah ini mirip dengan rumah panggung dan biasanya dibangun membelakangi aliran sungai yang mengaliri sebagian besar daerah di provinsi paling selatan ini.

Perumahan di daerah ini dibuat dengan sangat cermat, sehingga mengikuti aliran sungai yang ada. Rumah di dalamnya dibuat berjajar rapi serta dengan pola yang tetap, termasuk model bangunan yang dibuat bertingkat agar dapat terhindar dari hewan buas.

Jenis Rumah Adat Nuwo Sesat Lampung

Rumah tradisional jadi salah satu kebudayaan yang tetap dilestarikan di daerah Sumatra, terutama Lampung yang tampak dari sederet rumah panggung di kawasan tersebut.

Rumah yang dibuat bertingkat itu memiliki nama unik, yaitu Nuwo Sesat yang berarti rumah adat Lampung. Bangunan tingkat dua ini ternyata masih memiliki jenis jenis yang memiliki fungsi berbeda beda, berikut ulasan lengkapnya yang wajib anda ketahui.

1# Rumah Adat Sesat Balai Agung

Jenis rumah tradisional yang pertama ini sering kali dipakai sebagai ikon karena memiliki fungsi yang sangat penting untuk masyarakat. Biasanya rumah akan dipakai sebagai tempat pertemuan para penyeimbang adat atau yang biasa disebut dengan istilah purwatin.

Pertemuan ini membahas mengenai suatu hal atau masalah yang saat itu sedang dialami atau terjadi. Para penyeimbang adat ini memberikan bukti bahwa Lampung memegang erat kebudayaan Indonesia, yaitu musyawarah untuk mengambil keputusan di Balai Agung.

Sebelum masuk ke dalam Sesat Balai Agung, anda akan melewati jambat agung atau yang disebut tangga. Tangga ini dianggap sebagai Lorong agung dan terdapat payung di atasnya yang terdiri atas tiga warna, yaitu putih, kuning, dan merah dengan lambang unik.

Ketiga warna tersebut menjadi salah satu lambang kesatuan dari masyarakat salah satu provinsi di Sumatera ini. Warna putih melambangkan tingkat marga di Lampung, kuning jadi lambang tingkat kampung, sedangkan merah jadi lambang tingkatan suku di provinsi ini.

Rumah tradisional yang jadi tempat pertemuan ini juga dilengkapi dengan lambang burung Garuda yang sarat akan makna. Burung ini dianggap sebagai kendaraan dewa Wisnu yang sangat agung, tetapi saat ini telah beralih fungsi menjadi tempat duduk pengantin.

2# Rumah Adat Nuwo Balak

Bila sebelumnya membahas mengenai rumah yang dipakai oleh para penyeimbang adat untuk melakukan pertemuan, kali ini tempat tinggal untuk kepala suku tersebut. Nuwo Balak ini dipakai sebagai tempat tinggal kepala suku atau penyeimbang adat di daerah itu.

Istilah untuk rumah ini memiliki makna rumah besar dengan adat khas Lampung yang dibuat dengan bertingkat. Ukuran rumah tradisional ini sekitar 30 x 15 meter, sehingga berbentuk memanjang dan dilengkapi dengan teras atau beranda yang baisanya dipakai untuk santai.

Beranda di bagian depan ini sering kali disebut serambi dan tidak ada dinding yang dipakai untuk mengelilinginya. Anda akan melihat tangga yang diletakkan di bagian depan, sehingga bisa dipakai untuk turun ke tanah dan meletakkan alas kaki sebelum memasukinya.

Sebelum memasuki rumah adat Lampung, anda diharuskan melepas alas kaki di samping anak tangga terbawah. Selain itu, para penghuni rumah juga harus mencuci kaki sebelum masuk rumah karena telah tersedia tempat khusus yang disebut garang hadap.

Bangunan yang sangat besar ini memiliki bagian bagian yang cukup banyak dan fungsional. Terdapat dua ruangan untuk pertemuan, satu ruang keluarga, dan delapan kamar yang dipakai untuk istirahat yang diperuntukkan untuk anggota keluarga kepala suku.

Istri dari kepala suku atau penyeimbang adat ini memiliki satu buah kamar berbeda yang bisa dipakai untuk beristirahat. Tujuh buah kamar lainnya bisa dipakai oleh anggota keluarga yang lain, sehingga memiliki ruangan pribadi masing masing yang eksklusif.

Rumah dengan luas 30 x 15 meter ini bangunan utama dengan jumlah ruangan yang sangat banyak, tetapi bagian dapur tidak termasuk di dalamnya. Dapur diletakkan secara terpisah dan dihubungkan dengan jembatan yang memiliki atap dari ijuk enau berbentuk perahu terbalik.

Baca Juga : Rumah Adat Sumatera Barat

3# Rumah Adat Nuwo Lunik

Bagaimana tempat tinggal dari masyarakat biasa di daerah Lampung? Anda dapat menempati rumah dengan ukuran yang lebih kecil, sehingga terasa lebih praktis saat harus menata ulang ruangan serta tampak ringkas serta rapi.

Nuwo Lunik istilah yang dipakai untuk rumah kecil dari adat Bandang Lampung ini dan biasanya dipakai oleh rakyat biasa. Ukurannya jauh lebih kecil, tetapi masih memiliki serambi yang bisa anda pakai untuk bersantai atau justru menerima tamu.

Masih dengan konsep dan desain yang sama, rumah adat Lampung dengan ukuran lebih kecil ini juga dilengkapi dengan tangga di bagian serambi. Anda dapat turun ke tanah dengan posisi untuk meletakkan alas kaki serta tempat cuci tangan di tempat yang sama.

Bila sebelumnya memiliki delapan ruang tidur, untuk rumah ini hanya memiliki beberapa kamar tidur yang bisa anda sesuaikan dengan anggota keluarga. Yang membuatnya lebih praktis, dapur di rumah ini juga didesain di dalam bangunan utama.

Anda dapat membuat hidangan atau masakan di dalam rumah utama, sehingga tidak perlu jembatan penghubung. Diklaim sebagai bangunan yang lebih variatif karena pilihan bentuk atap yang lebih banyak, yaitu bentuk perahu terbaik atau bentuk limas agar lebih unik.

Bagian Rumah Tradisional Lampung

Jenis jenis rumah tradisional khas Bandar Lampung telah dipaparkan, yaitu Sesat Balai Agung, Nuwo Balak, dan Nuwo Lunik. Ketiganya memiliki bagian bagian rumah yang sama secara garis besar, yuk intip bagian dari rumah tradisional Lampung di bawah ini:

  • Ijin Geladak adalah bagian pertama yang pasti anda jumpai sebelum masuk ke dalam rumah, yaitu tangga masuk lengkap dengan rurung agung atau disebut atap.
  • Anjungan atau serambi adalah bagian kedua dari rumah yang dinilai sangat penting. Pasalnya, tempat ini dipakai sebagai area untuk pertemuan kecil atau menerima tamu.
  • Pusiban adalah tempat yang dipakai untuk melangsungkan musyawarah resmi. Ruang satu ini diperlukan akan pembicaraan dapat dilaksanakan dengan baik dan menghasilkan kata mufakat dengan tepat.
  • Ruang Tetabuhan adalah kamar atau tempat yang dipakai untuk menyimpan alat music khas dari Lampung. Tempat ini jadi area yang tepat untuk meletakkan koleksi alat music yang anda miliki.
  • Ruang Gajah Merem adalah tempat yang dipakai para penyeimbang adat untuk beristirahat. Tempat ini lebih populer disebut sebagai kamar tidur, sehingga kepala adat dapat merebahkan diri.
  • Kebik Tengah adalah tempat tidur yang diperuntukkan khusus bagi anak atau para penyeimbang batin. Kamar ini didesain khusus untuk istirahatnya anak anak kepala adat, sehingga terasa nyaman.
Lihat Juga : Rumah Adat Maluku

Material Rumah Adat Lampung

Secara umum, Lampung memiliki rumah dengan ukurang yang berbeda beda, sehingga materialnya pun tak sama. Akan tetapi, sebagian besar material untuk rumah adat Lampung ini membutuhkan pondasi awal di bagian bawah yang terbuat dari batu berbentuk persegi.

Untuk mendirikan suatu rumah yang kokoh, dibutuhkan tiang induk sebanyak 20 buah sedangkan tiang penyangga sebanyak 35 buah. Kedua jenis tiang ini dipakai agar rumah lebih kokoh dan dapat lebih aman dari segala jenis cuaca ataupun bencana.

Tidak lupa menambahkan lantai dengan dua pilihan bahan yang sering dipakai, yaitu papan atau khesi dan bahan kedua bambu. Keduanya memiliki ketahanan yang cukup baik, sehingga aman dipakai dan dijamin awet selama bertahun tahun.

Setiap rumah tentu memerlukan dinding agar dapat melindungi anggota keluarga dari serangan hewan buas yang masih sangat banyak di Sumatra. Papan kayu dipakai sebagai material utama dan dijajar secara rapi serta dilengkapi pintu setangkup ganda dari kayu pula.

Memberikan ventilasi rumah yang cukup agar sirkulasi udara di dalam ruangan lebih baik, maka anda membutuhkan 4 jendela di bagian depan. Bahan yang dipakai, yaitu kayu termasuk teralis untuk melapisi empat jendela yang dipasang di bagian depan rumah.

Membangun rumah yang aman dan nyaman, anda harus menambahkan atap yang kokoh. Rumah adat Lampung ini memilih kayu bulat yang bersusun dan dilapisi tembaga sebagai bahan penyusun atapnya, serta tidak lupa memberikan sentuhan perhiasan menawan.

Mengenal seluk beluk keunikan dari setiap suku di Indonesia perlu anda lakukan bila sedang berada di tempat tersebut. Berkunjung ke Lampung tidak lengkap tanpa melihat rumah khas yang masih sangat kental dengan tradisi, adat, dan budaya di setiap sudutnya.

Anda akan melihat 3 jenis rumah di daerah ini, yaitu sesat balai agung untuk pertemuan, nuwo balak untuk tempat tinggal kepala suku, dan nuwo lunik untuk tempat tinggal rakyat biaya. Ukuran dari ketiganya memang berbeda, tetapi memiliki bagian dan material yang sama.

You cannot copy content of this page