Tanah yang baik harus memiliki keasaman yang seimbang. Pada umumnya, pH seimbang dan normal memiliki ukuran pH 6.5 hingga 7.5. Tanah yang memiliki ukuran pH netral memungkinkan untuk memiliki unsur kimiawi yang seimbang.
Tanah taman di halaman rumah yang memiliki ph seimbang, akan membuat tanaman subur dan bertahan lama. Untuk membuat taman yang indah, tanah menjadi faktor penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Berikut akan diulas jenis tanah untuk tanaman yang perlu anda ketahui.
9 Jenis Tanah Yang Bagus Untuk Taman
Untuk membuat taman di halaman rumah, tanah merupakan variabel penting yang harus diperhatikan. Sesuaikan jenis tanah dengan tanaman yang akan anda tanam. Cari tahu juga jenis tanah apa yang cocok untuk tanaman di halaman rumah anda.
1# Tanah Jenis Regosol
Salah satu jenis tanah yang cocok untuk tanaman adalah regosol. Jenis tanah yang satu ini berasal dari pelapukan berbagai macam material yang dikeluarkan oleh aktivitas gunung berapi. Material ini terdiri dari pasir, debu, lahar, dan lapili.
Tanah regosol belum mengalami perkembangan secara sempurna. Hal ini dapat dilihat dari tekstur tanah yang masih kasar. Bahan ini tergolong baik karena memiliki pH normal, yakni pH 6 – 7. Dengan unsur tanah yang seimbang ini, tanaman akan semakin subur.
Meski tergolong tanah subur, anda tidak bisa sembarangan menanaminya. Tanah regosol ini memiliki sifat yang sulit untuk dilewati air. Hanya tanaman yang tidak terlalu membutuhkan banyak airlah yang cocok untuk tanah jenis ini.
2# Tanah Jenis Orgonosol
Jenis tanah yang satu ini hampir mirip dengan tanah regosol. Tanah untuk tanaman ini juga terbentuk dari proses pelapukan material dan pembusukan bahan organik. Tanah ini bisa anda temukan dengan mudah di wilayah perairan seperti sungai dan rawa.
Ditemukan di daerah perairan, tentunya tanah orgonosol ini memiliki ciri fisik yang lebih lembek daripada tanah regosol. Tanah orgonosol juga terbagi dalam dua jenis, yakni tanah humus dan tanah gambut. Kedua tanah ini memiliki ciri fisik yang lembek.
Jika dilihat dari aspek kesuburannya, tanah humus merupakan tanah yang paling subur. Tanah ini memiliki ciri fisik berwarna gelap kehitaman. Berbeda dengan tanah humus yang subur, tanah gambut memiliki sifat yang asam. Sifat asam ini dapat merusak benda dan tanaman.
Tukang Taman Jogja
3# Tanah Jenis Latosol
Jenis tanah yang baik bagi tanaman selanjutnya adalah tanah latosol. Berbeda dengan jenis tanah regosol dan orgonosol, jenis tanah latosol ini terbentuk melalui aktivitas pelapukan batuan sedimen dan metamorf. Tanah ini mengandung unsur hara dari rendah hingga sedang.
Latosol memiliki kelebihan mampu mencegah dan menahan erosi, karena memiliki struktur tanah yang bisa menyerap air dengan baik. Hal inilah yang menjadi alasan tanah untuk tanaman ini baik bagi tumbuhan.
Tanah jenis ini memiliki kandungan zat hara dan bahan organik berkisar 3 – 9%, yang indikasi cocok untuk ditanami vegetasi. Jenis tanah ini juga diminati banyak orang karena memiliki warna ungu kecokelatan, dan memiliki pH 4.5 – 6.5 yang menandakan subur.
4# Tanah Jenis Alluvial
Tanah alluvial ini merupakan tanah yang cocok sebagai media tanamn di halaman. Alluvial terbentuk dari proses pengendapan material halus di aliran sungai. Memiliki pH 5.3 – 5.8, tanah ini tergolong subur dan mudah untuk ditemukan.
Jenis tanah alluvial memiliki ciri khas berwarna coklat dan kelabu. Karena sifatnya yang subur, tanah alluvial juga banyak digunakan oleh petani untuk menanam padi, palawija, dan rumput gajah. Tanah alluvial juga kerap digunakan untuk taman bertema klasi, dimana anda bisa menanam tanaman semacam rumput gajah.
5# Tanah Jenis Podsolik MK (Podsolik Merah Kuning)
Jenis tanah Podsolik Merah Kuning terbentuk dari curah hujan tinggi yang kemudian membentuk struktur tanah PMK. Ditinjau dari namanya, tanah ini memang memiliki range warna merah hingga kuning yang menandakan tingkat kesuburan tanah.
Memiliki pH yang tergolong rendah, tanah untuk tanaman ini juga sering digunakan sebagai media penanaman di persawahan. Tumbuhan yang memerlukan banyak asupan air dapat menggunakan media tanah ini agar menghasilkan tanaman yang subur.
Baca Juga : Cara Membuat Taman Jepang
6# Tanah Jenis Laterit
Memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan tanah PMK, laterit memiliki ukuran suhu yang lebih tinggi. Laterit terbentuk melalui proses penggabungan tanah subur yang kaya unsur hara dengan air hujan. Akibat proses tersebut, tanah ini mengandung unsur hara yang minim.
Meski memiliki hasil akhir tanah yang minim zat hara. Tanah ini masih tergolong subur. Anda akan menemukan tanah laterit di daerah yang banyak ditanami pohon kelapa dan jambu mete. Laterit merupakan tanah yang paling banyak ditemukan di Pulau Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan.
7# Jenis Tanah Litosol
Menurut para ahli, tanah ini masih tergolong kedalam jenis tanah regosol. Litosol juga dihasilkan dari proses aktivitas gunung berapi. Yang menjadi pembeda antara tanah litosol dan regosol adalah litosol lebih memiliki tekstur besar, sedangkan regosol bertekstur sedang dan kasar.
Litosol memiliki unsur hara yang rendah. Meski begitu, tanah untuk tanaman ini masih tergolong subur karena dapat ditanami tumbuhan rempah seperti palawija. Namun tidak cocok untuk taman rumah, karena tidak mendukung pertumbuhan jenis tanaman hias.
Baca : Cara Membuat Taman Klasik
8# Tanah Jenis Rendzina
Rendzina merupakan salah satu nama unik dan keren di dunia pertanahan. Tanah ini berasal dari proses pelapukan batuan granit, batu kapur, dan basalt. Meski terbentuk oleh bebatuan, rendzina memiliki tekstur yang lembut dan dapat mengikat tanah dengan baik.
Tanah ini memiliki kandungan zat hara yang sedikit, namun mengandung pH yang cukup tinggi. Tanah jenis rendzina juga bisa anda jadikan media tanam di taman halaman rumah. Namun karena memiliki unsur hara yang sedikit, anda bisa menambahkan tanah jenis lain dengan unsur hara yang lebih tinggi.
9# Tanah Jenis Mediteran
Anda bisa menemukan tanah jenis mediterania di daerah yang memiliki iklim lembap. Mediteran terbentuk dari proses batuan berkapur yang memiliki kandungan karbonat. Dikatakan subur karena tanah ini mengandung banyak air, Fe, A1, dan bahan organik lain.
Tanah ini kurang cocok digunakan media tanaman di halaman rumah. Hal ini disebabkan, tanah mediteran memiliki sifat asam yang mampu merusak morfologi tanaman. Umumnya, petani penanam rempah menggunakan tanah mediteran sebagai media kebun mereka.
Tanah untuk tanaman ini sesuai sebagai media tanam tumbuhan Palawija, jambu mete, pohon jati, dan tembakau. Apabila anda menggunakan tema tanaman herbal untuk taman halaman rumah, tanah ini bisa menjadi referensi sebagai media penanaman herbal.
Setelah mengetahui berbagai jenis tanah, anda akan lebih mudah mengetahui tanah apa yang cocok dan sesuai untuk taman halaman rumah. Anda bisa memilih dari salah satu jenis tanah yang sudah dijelaskan, begitu juga dengan tumbuhan yang akan ditanam. Apapun tanah yang digunakan, pastikan untuk merawat tumbuhan dengan rutin.