6 Tahapan Dasar dalam Budidaya Tanaman Hias

5/5 - (3 votes)

Budidaya tanaman hias marak dilakukan baik untuk kesenangan pribadi maupun keperluan bisnis. Karena berbagai jenis tanaman hias memang cantik dijadikan dekorasi. Selain itu, nilai jualnya juga cukup menguntungkan. Agar penanaman tidak gagal, Anda harus melakukan prosedur yang benar. Perlu pengetahuan akan tahapan dasar sehingga tanaman hias pilihan Anda tumbuh sempurna.

1# Persiapan

Dari kami sebagai jasa tukang taman memilih jenis tanaman hias sangat penting merupakan bagian dari persiapan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah luas lahan, intensitas paparan cahaya matahari, dan kelembaban yang dibutuhkan tanaman. Sebab tanaman hias punya banyak jenis dan memiliki karakteristik masing-masing.

Peralatan yang diperlukan antara lain wadah dengan ukuran yang disesuaikan, semprotan air, sekop kecil, pupuk kompos, dan media tanam. Jenis wadah yang bagus untuk dipilih yaitu pot plastik, pot tanah liat, kayu atau semen kaleng. Sedangkan pilihan media tanam antara lain tanah, akar pakis, pasir, arang kayu, sabut kelapa, dan sekam.

Sebaiknya, tempatkan sumber air dekat dengan tanaman hias. Dengan begitu, Anda lebih mudah saat melakukan penyiraman. Sumber air dapat berupa keran air, kolam atau bejana.

2# Penanaman

Proses penanaman sangat penting dalam budidaya tanaman hias. Anda harus melakukannya dengan benar karena akan berpengaruh pada keberhasilan penanaman. Berikut ini langkah-langkah yang dianjurkan:

Sebelum dimasukkan ke pot, campurkan terlebih dahulu media tanam dengan pupuk kompos. Tujuannya adalah memberikan nutrisi pada media tanam tersebut;

Setelah siap, mulailah memasukkan tanaman ke dalam media tanam. Apa yang ditanam tergantung dari jenisnya, bisa berupa biji, batang, dan anakan tanaman. Namun apapun itu, aturannya hanya satu yakni jangan menepuk atau menekan permukaan media tanam.

Penekanan membuat media tanam menjadi rapat sehingga menutup sirkulasi udara. Padahal sirkulasi udara sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh lebih maksimal.

Lihat : 11 Tanaman Hias Terbaik

3# Penyiraman

Pada saat penyiraman perdana, pastikan air sampai keluar dari dasar pot. Hal tersebut penting untuk mendorong pertumbuhan awal dari tanaman. Terlebih lagi untuk tanaman yang ditumbuhkan dalam pot. Kelembaban yang ekstra dari air sangat diperlukan dibanding tanaman yang tumbuh di lahan. Namun jangan juga terlalu berlebihan karena bibit akan cepat membusuk.

Apabila Anda masih memiliki sumur, maka gunakan air tersebut untuk menyiram. Alasannya, air sumur dinilai kaya akan mineral yang tanaman butuhkan. Alternatif lain adalah air hujan dan air ledeng. Hanya saja, sebaiknya jangan langsung disiramkan tetapi didiamkan dulu dalam wadah. Baru setelah 12 atau 24 jam, bisa digunakan untuk menyirami tanaman.

4# Pemupukan

Demi kelangsungan hidup, tanaman membutuhkan nutrisi dari pupuk. Terdapat beberapa rekomendasi pupuk untuk budidaya tanaman hias. Pertama adalah pupuk organik yang berasal dari dedaunan, kotoran hewan, dan limbah ikan. Pemberian pupuk organik biasanya saat awal pertumbuhan. Disarankan untuk memilih bentuk cair dan diberikan selama 7 atau 10 hari sekali.

Jenis kedua adalah pupuk anorganik yang dibuat dari bahan kimia. Pupuk ini biasanya diberikan saat tanaman hias sudah mulai tumbuh. Fungsinya adalah untuk menunjang pertumbuhan daun, mempercepat pemekaran bunga, dan melindungi tanaman dari penyakit.

Pupuk anorganik terlebih dahulu harus dilarutkan dalam air. Waktu terbaik untuk pemupukan adalah antara jam 8 hingga 10 pagi. Sebab, pada saat itulah tanaman dapat menyerap pupuk secara maksimal.

5# Penempatan

Dalam menempatkan tanaman hias, Anda perlu memperhatikan nilai estetika. Tanaman gantung, misalnya, sebaiknya letakkan di teras rumah atau balkon. Sedangkan tanaman rambat dapat ditempatkan pada dinding taman atau dinding rumah. Selain itu, pastikan untuk memberi jarak antar pot agar tidak mengganggu pertumbuhan daun dan bunga.

Faktor penting lain adalah cahaya dan kelembaban. Tempatkan tanaman yang membutuhkan banyak cahaya di area terbuka. Khusus untuk tanaman indoor, sebaiknya letakkan di dekat jendela. Kelembaban udara dapat berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman hias.

Cara untuk menjaga kelembaban antara lain meletakkannya di area yang lembab, menyemprotkan air secara berkala dan menggunakan alas mangkuk dari tanah liat di bawah pot.

Lihat : Tanaman Lidah Mertua – Klasifikasi, Morfologi, & Manfaatnya

6# Perawatan

Tujuan dari perawatan berkelanjutan adalah agar tanaman tetap sehat dan tidak layu. Cara pertama yang dianjurkan adalah dengan menyemprotkan insektisida. Karena tanaman hias berpotensi diserang hama. Beberapa hama tersebut adalah mealybugs, cacing nematoda, white flies, aphids, dan ulat hijau. Disarankan untuk melakukan penyemprotan 3 atau 4 hari sekali.

Namun, apabila tanaman ditumbuhi jamur harus segera semprot dengan fungisida. Selanjutnya, selalu singkirkan dedaunan yang kering dan menguning. Apabila tanaman hias terlalu rimbun, pangkas saja beberapa tunasnya.

Apabila pot memiliki piringan alas, maka selalu buang air yang menggenang. Karena dapat merusak tanaman. Khusus tanaman hias yang ditanam di lahan, Anda harus rajin memotong rumput liar dan tanaman yang sudah mati.

Budidaya tanaman hias sebenarnya cukup mudah. Kuncinya ada pada pemilihan bibit berkualitas, pemilihan media tanam yang pas, dan pemberian nutrisi yang cukup. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan tanaman juga penting. Hal tersebut merupakan perawatan yang bersifat kontinyu. Lengkapi dengan penyemprotan pestisida atau insektisida dan pemberian nutrisi secara berkala.

You cannot copy content of this page