Indonesia memiliki banyak suku yang terbentang luas di seluruh pelosok negeri lengkap dengan adat istiadat yang masih kental. Minangkabau adalah salah satu etnis yang ada di pulau Sumatera dengan luas wilayah yang besar, sehingga terdapat banyak penduduk.
Daerah ini masih memegang erat budaya, seperti masih memakai Rumah Adat Minangkabau atau yang biasa dikenal Rumah Gadang. Desain yang dipakai untuk bangunan ini sarat akan makna karena tidak bisa lepas dari nilai filosofi dan sejarahnya. Berikut ulasan lengkapnya.
Nilai Rumah Adat Minangkabau
Salah satu daerah yang masih dihuni oleh etnis asli Minangkabau ini kental dengan unsur agama, budaya, dan tata krama. Dari unsur budaya, tampak sangat jelas karena masyarakat Minang masih memakai rumah tradisional dengan bentuk atap yang sangat unik.
Bentuk fisik dari rumah ini memiliki nilai sejarah yang sangat kental dan masih dijaga hingga saat ini. Terbukti dari bentuk rumah yang menyerupai bentuk tubuh kapal yang konon katanya terinspirasi dari perahu nenek moyang pernah dipakai sebagai pondasi rumah.
Bangunan yang sangat unik ini ternyata memiliki fungsi yang sangat beragam, seperti tempat tinggal, musyawarah keluarga, upacara, dan kebanggan tersendiri. Secara visual, rumah ini tampak megah sehingga memiliki pertise yang cukup tinggi di lingkungan sekitar.
Selain memegang teguh budaya dan agama, masyarakat Minang juga masih memegang tata krama berkat adanya Rumah Gadang. Setiap orang yang akan memasuki rumah ini harus mencuci kakinya terlebih dahulu karena setiap sudut bangunan sarat nilai filosofi.
Filosofis Rumah Adat Minangkabau
Sesuatu hal yang masih dijaga dari masa silam hingga masa kini tentu karena banyak hal positif yang bisa anda ambil. Salah satu contohnya rumah gadang yang hingga saat ini masih dipakai oleh masyarakat sekitar dengan tujuan dan nilai filosofi yang cukup dalam.
Makna dari kata Gadang memang besar, tetapi bukan mengacu pada ukuran bangunan yang sangat besar. Melainkan mengacu pada fungsi yang dimiliki oleh rumah ini karena tidak hanya dipakai sebagai tempat tinggal, tetapi juga tempat musyawarah dan pertemuan lain.
Tidak hanya memiliki fungsi yang banyak, masyarakat Minang juga menjunjung tinggi nilai estetika dari desain yang diterapkan di rumah ini. Terdapat banyak nilai dan makna yang diusung oleh bangunan penuh sejarah ini, termasuk pada bentuk panggung yang diusung.
Rumah yang berbentuk panggung ini tentu memerlukan tangga untuk memudahkan setiap orang memasuki bangunan. Tangga tangga kecil ini diletakkan di sisi depan dan jadi salah satu simbol utama bahwa masyarakat Minang masih memiliki nilai religius yang kental.
Rumah adat Minangkabau didesain dengan arsitektur yang sangat menonjolkan nilai filosofinya. Yang tidak kalah penting juga memberikan keunikan di setiap bagian rumah. Anda bisa melihat berbagai keunikan dari bagian penyusun rumah tradisional satu ini.
Keunikan Rumah Adat Minangkabau
Menjadi sesuatu yang unik itu tidaklah mudah karena harus melalui proses yang cukup panjang. Terdapat beberapa hal yang hanya bisa anda temui di bangunan dari salah satu daerah di Sumatera ini. Berikut beberapa nilai khas yang diusung bangunan dari Minang ini.
1# Bentuk Atap
Etnis Minangkabau terdiri atas beberapa jenis dan tersebar di berbagai wilayah. Oleh sebab itu, banyak wilayah yang memakai rumah tradisional berbentuk tubuh kapal ini. Anda dapat melihat sederet rumah yang masih memegang teguh tradisi dan nilai unik ini.
Kali pertama, yang sering jadi sorotan ialah bentuk atap dari rumah Gadang. Anda akan melihat atap yang menyerupai tanduk kerbau atau yang biasa disebut atap gonjong. Ciri khas satu ini pasti diterapkan di setiap rumah masyarakat Minangkabau di tanah Sumatera.
Bahan yang dipakai untuk Menyusun atap ini sangat unik, yaitu bahan ijuk. Tidak perlu takut mengenai kualitasnya karena anda bisa mendapat atap yang sangat kuat. Belum pernah ditemukan atap dari rumah khas tanah Minang yang bocor, meskipun bahannya sederhana.
Seiring berjalannya waktu, dunia semakin modern dan teknologi canggih pun masuk ke Indonesia. Atap dari bahan Ijuk ini sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan dan digantikan dengan atap dari seng. Dari segi kokohnya, bahan seng lebih kuat dan aman dipakai.
2# Pilar Rumah
Tidak hanya mendesain rumah adat minangkabau di bagian luar, masyarakat Minang juga memerhatikan setiap detail di dalam rumah agar memiliki nilai khas. Di dalam, dipasang pilar rumah yang bertujuan untuk membuat bangunan ini lebih kokoh dan aman dihuni.
Selain agar pondasinya lebih kokoh, pilar ini juga bertujuan untuk membagi rumah menjadi beberapa bagian sesuai dengan jumlah pilar. Pilar pilar yang disiapkan untuk membangun rumah Gadang berjumlah lima dan dipasang berjejeran sepanjang rumah.
Anda akan memiliki empat ruang panjang di bagian dalam atau disebut dengan lanjar. Khusus untuk lanjar di bagian belakang dipakai untuk kamar tidur seluruh anggota keluarga. Tiga ruangan lainnya ada di bagian depan bisa dipakai untuk area umum.
Area umum di dalam rumah lebih populer disebut dengan labuan gajah. Fungsi utama dari tempat ini ialah sebagai area untuk melaksanakan upacara upacara tertentu. Tidak heran, rumah gadang memiliki luas yang cukup lebar dan besar, sesuai dengan namanya.
Baca Juga : Rumah Adat Padang
3# Bentuk Interior
Rumah tradisional dari Minangkabau ini memiliki lima pilar dan empat ruang di dalamnya. Fungsi dari ruangan ini telat sangat jelas dan selalu dipakai sesuai dengan fungsinya. Selain memerhatikan bentuk dan pembagian ruang, rumah gadang juga memerhatikan bahannya.
Bahan yang dipakai untuk membangun hunian ini memakai dua bahan yang berbeda untuk setiap bagian rumah. Pada umumnya memakai bahan papan dan bambu untuk dua area, yaitu bagian muka dan belakang yang punya fungsi berbeda dari rumah adat Minangkabau.
Rumah yang memiliki makna besar ini didesain berbentuk persegi panjang. Kemudian anda akan memiliki dua bagian rumah, yaitu depan dan belakang. Bagian depan akan memakai bahan papan, sedangkan bagian belakang memakai bahan bambu untuk menutupi sisinya.
Papan dan bambu ini dua bahan yang dipakai untuk menutupi setiap sisi samping atau populer disebut dinding. Bahan untuk dinding ini disusun secara vertical dan dilengkapi ukiran dengan motif motif yang sangat indah, sehingga menambah nilai estetikanya.
4# Motif Ukiran
Tidak perlu motif ukiran yang rumit, masyarakat Minang ini mengedepankan estetika saat memandang desain rumah. Bila rumah didesain dengan sangat menarik dan cantik, setiap orang yang melihatnya akan merasa senang dan bahagia tinggal di dalamnya.
Pada umumnya, motif yang dipakai untuk menghiasi papan dinding rumah ini memakai dua bentuk. Anda akan menemui bentuk persegi atau garis melingkar, tetapi paduan dari setiap motif yang dipakai ini sangat padu dan cocok diterapkan untuk rumah Gadang.
Motif ukiran yang sering dipakai motif alam, seperti tumbuhan yang merambat atau akar yang berdaun. Tidak jarang, para penghuni rumah besar ini juga memakai motif geometri seperti bentuk segiempat, segitiga, dan jajar genjang dengan paduan yang sangat ciamik.
5# Rangkiang
Tahukah anda bahwa penghuni rumah Gadang ini memiliki salah satu hal unik yang tidak dimiliki oleh rumah lainnya. Setiap rumah adat Minangkabau ini memiliki Rangkiang atau lebih populer disebut dengan lumbung padi untuk menyimpan beras di dalam rumah.
Rangkiang ini terdiri atas beberapa jenis dan dibedakan berdasarkan fungsinya. Rangkiang ditinjau lauik dipakai untuk menyimpan beras yang akan dipakai untuk bahan upacara adat. Beberapa upacara adat yang masih dijaga ini memerlukan beras sebagai sajiannya.
Jenis yang kedua dari rangkiang ini disebut dengan Rangkiang Sitangka Lapa. Lumbung padi kedua ini dipakai untuk menyimpan beras yang akan dipakai untuk sumbangan ke desa miskin atau kelaparan. Beras ini sengaja disisihkan untuk orang orang yang kurang mampu.
Jenis terakhir yang mengisi sederet lumbung padi di dalam rumah disebut dengan istilah rangkiang Sibayau Bayau. Anda dapat menyimpan beras yang akan dipakai untuk kebutuhan sehari hari keluarga di dalam lumbung ini, sehingga bisa diambil saat akan memasak.
Lihat Juga : Rumah Adat Bengkulu
6# Istana Pagaruyuang
Indonesia adalah salah satu negara yang berada di atas lempeng bumi yang mudah goyah. Di negeri ini juga banyak gunung yang berada di satu lokasi, sehingga sangat mungkin ada kontak yang menyebabkan bencana alam cukup besar dalam kurun waktu berdekatan.
Hal ini menjadi salah satu pertimbangan bahwa bangunan di tanah Minang harus dibuat dengan sangat kokoh. Rumah gadang ini didesain dengan konstruksi dan pondasi yang kuat, sehingga diharapkan mampu bertahan meskipun diterpa bencana alam yang besar.
Sejak beberapa tahun silam, bahkan sejak nenek moyang telah memikirkan konstruksi bangunan agar dapat bertahan di tengah gempa bumi. Hal ini telah dibuktikan bahwa rumah tradisional dari Minang ini tidak goyah meskipun diserang gempa sebesar 8 skala richter.
Kokohnya pondasi rumah dari etnis Minangkabau ini memiliki istilah yang unik, yaitu Istana Pagaruyuang. Konstruksi yang diterapkan untuk bangunan ini memang sengaja disesuaikan dengan kondisi alam Indonesia, sehingga tidak banyak kerugian yang mungkin dialami
7# Bagian Dalam
Tahukah anda bahwa setiap detail dari rumah ini telah dikonsep agar aman dan nyaman saat anda tinggali? Dari sejak zaman nenek moyang, tidak pernah memanfaatkan paku untuk mengikat bangunan meskipun memiliki beberapa bagian penyusun yang terpisah.
Daripada memakai paku, lebih disarankan memakai pasak untuk menyambung setiap bagian agar berdiri kokoh menjadi satu bangunan utuh. Penggunaan pasak untuk desain rumah ini menyebabkan sifat yang lebih lentur, sehingga hunian terasa lebih fleksibel.
Salah satu kunci rumah Gadang kokoh dan kuat dari terpaan gempa bumi ialah bangunan ini tidak menyentuh tanah. Bagian bawah tiang bangunan diberi alas batu sandi, sehingga rumah adat Minangkabau ini memiliki peredam getaran dari tanah saat terjadi gempa bumi.
Kebudayaan yang dimiliki Indonesia ini cukup beragam, salah satunya rumah tradisional dari berbagai daerah. Minangkabau jadi salah satu etnis yang masih memegang bentuk rumah tradisional yang sarat akan nilai fungsi, budaya, filosofi dan estetika.
Selain mengedepankan nilai estetik, ternyata nenek moyang juga telah memerhatikan pondasi serta konstruksi yang akan dipakai. Rumah satu ini didesain sangat kokoh dan kuat dari terpaan bencana alam yang menyebabkan kerugian cukup banyak bagi masyarakat.