Rumah Adat Aceh

4.8/5 - (9 votes)
Rumah adat aceh

Rumah adat Aceh merupakan salah satu arsitektur vernakular yang ada di Indonesia. Provinsi Aceh sendiri sudah terkenal dengan provinsi yang kental dengan budaya Islamnya.

Itulah mengapa budaya Aceh yang ada merupakan perpaduan antara budaya Melayu dan budaya Islam. Dimana budaya tersebut juga ditinggalkan dilekatkan pada bentuk dan arsitektur pada rumah adat Aceh.

Ada banyak sebutan untuk rumah adat Aceh, mulai dari Rumoh Aceh atau Krong Bade, Rumoh Santeut sampai dengan Rumah Rangkang.

1. Rumoh Aceh / Krong Bade

Rumah krong bade memiliki ketinggian sekitar 3 meter. Kesemua bagian dari rumah ini terbuat dari kayu, kecuali atapnya yang terbuat dari daun rumbia.

Di bagian bawah biasanya di beri ruang atau kolong untuk menyimpan bahan makanan. Beberapa kegiatan wanita dan ibu rumah tangga juga di lakukan di sini, menenun misalnya.

Tangga rumah ini selalu berjumlah ganjil, biasanya setelah naik dan masuk ke dalam rumah akan di sambut lukisan dinding yang di pajang.

Lukisan ini juga dapat menunjukan status sosial pemilik rumah, selain sebagai penghias tentunya.

Memiliki beberapa keunikan yang menarik untuk di ulas dan menjadi bahan untuk mengenal rumah adat aceh lebih jauh. Berikut ulasannya lengkapnya :

A# Rumah Panggung Yang Dibangun Tanpa Paku

Salah satu rumah adat Aceh ini diketahui dibangun dengan menggunakan material dan bahan bangunan yang berasal dari alam sekitar dan mencerminkan kehidupan masyarakat Aceh yang sangat lekat dengan alam.

Secara general, Rumoh Aceh didesain seperti rumah panggung dengan ketinggian tiang antara 2,50 – 3 meter.

Bentuk dari rumah adat Aceh yang satu ini juga sangat beragam. Ada yang berbentuk persegi panjang yang biasanya menghadap dari Timur ke Barat.

Bentuk memanjang itu dipilih agar lebih mudah dalam penentuan arah kiblat shalat.

Hal yang membuat unik dari Rumoh Aceh ini yaitu tidak digunakannya paku sama sekali pada saat pembangunannya.

Agar bisa menyatukan setiap bahan atau material bangunan, rumah ini akan menggunakan tali pengikat yang dibuat dari material seperti rotan, tali ijuk hingga kulit pohon waru.

B# Ukirannya Mencerminkan Keadaan Ekonomi

Rumah adat Aceh yang satu ini memiliki ukiran yang nyaris mirip dengan rumah-rumah orang Betawi. Nilai estetika yang terdapat pada Rumoh Aceh bisa dilihat pada bagian ukiran yang ada di dindingnya.

Ukiran-ukiran tersebut diketahui memiliki maknanya sendiri untuk masyarakat aceh. Dimana salah satunya yaitu mencerminkan status sosial dari penghuni rumah.

Jumlah beserta banyaknya ukiran pada bagian dinding rumah adat Aceh ini akan menentukan kemampuan ekonomi dari para penghuni yang menempati Rumoh Aceh.

C# Terdiri atas 4 Bagian

Rangkang

Rumah adat Aceh diketahui terbagi menjadi 4 bagian, dimana empat bagian tersebut yaitu Seuramoe Keue, Seuramoe Teungoh, Seurameo Likot dan Ruang Bawah dengan penjelasan sebagai berikut:

  • Seuramoe Keue

Ruangan yang satu ini menjadi bagian rumah depan dari Rumoh Aceh dan memiliki fungsi sebagai tempat untuk menerima tamu, sekadar bersantai dan sebagai tempat beristirahat pada penghuni rumah.

  • Seuramoe Teungoh

Seuramoe Teungoh merupakan ruangan inti dari salah satu rumah adat Aceh. Hal tersebut bisa dibilang melalui ketinggian lantainya yang tampak lebih tinggi.

Bagian dari Rumoh Aceh ini bisa dikatakan sangat privat karena hanya bisa dimasukin oleh penghuni rumah saja.

Bagian ini terdari atas kamar-kamar tidur keluarga dan ada ruangan yang digunakan sebagai kamar pengantin serta ruang pemandian jenazah untuk anggota keluarga yang sudah meninggal dunia.

  • Seurameo Likot

Seurameo Likot berfungsi sebagai ruangan yang digunakan untuk tempat makan, dapur, dan tempat untuk sekadar bercengkrama oleh sesame anggota keluarga.

Biasanya, ruangan dari salah satu rumah adat Aceh ini tidak memiliki kamar-kamar dan lantainya akan jauh lebih rendah.

  • Ruang Bawah

Ruang bagian bawah dari salah satu rumah adat Aceh ini banyak digunakna untuk menyimpan berbagai barang dari pemiliki rumah, seperti padi atau hasil panen perkebunan atau sawah lainnya.

Tak hanya itu, ruang bawah juga biasanya menjadi ruang bagi perempuan Aceh untuk membuat kain tradisional khas Aceh.

D# Tahan Terhadap Gempa

Mirip seperti rumah Gadang yang ada di Sumatera Barat, Rumoh Aceh juga sangat dikenal sebagai rumah adat Aceh yang tahan gempa.

Hal tersebut disebabkan oleh adanya struktur Rumoh Aceh yang dibuat tanpa paku dan lebih menggunakan teknik sambungan pengikat sehingga akan jauh lebih fleksibel, kokoh dan aman dari gempa.

E# Jumlah Anak Tangganya Yang Selalu Ganjil

Jika Anda memiliki kesempatan untuk mengunjungi salah satu rumah adat Aceh ini, maka cobalah untuk menghitung jumlah anak tangga yang Anda naiki.

Apakah jumlahnya ganjil atau tidak. Biasanya jumlahnya akan selalu ganjil karena menjadi lambang atau simbol dari sifat religious yang dimiliki oleh masyarakat susku Aceh.

Lihat Juga : Rumah Adat Kalimantan

F# Membersihkan Kaki Sebelum Masuk

Hal lainnya yang menjadi keunikan dari rumah adat Aceh ini yaitu kewajiban yang harus dilakukan sebelum memasuki rumah.

Biasanya akan disediakn gentong air di bagian depan pada Rumoh Aceh yang fungsinya sebagai tempat untuk membersihkan kaki.

Tujuan dari membersihkan kaki sebelum masuk merupakan makna bahwa setiap tamu yang datang harus dalam keadaan bersih dan memiliki niatan yang baik.

G# Beri Hormat Setiap Masuk

Ritual lainnya yang harus dilakukan pada saat hendak memasuki Rumoh Aceh ini yaitu Anda harus memberikan salam hormat pada ahli bait alias pemilik rumah dengan cara membungkuk sebelum memasuki rumah.

Tidak peduli kasta dan kelas ekonomi dari tamu yang datang. Itulah mengapa ukuran pintu dari rumah ini lebih kecil dari rata-rata tinggi manusia yaitu berkisar dari 120 – 150cm.

Itulah 7 fakta mengenai Rumoh Aceh. Rumah adat yang paling terkenal di provinsi aceh.

Namun selain Rumoh Aceh, ada juga dua rumah adat Aceh lainnya yang harus diketahui, diantaranya yaitu:

2. Rumoh Santeut

Rumah adat santeut

Rumoh Santeut (datar) atau banyak disebut dengan tampong limong merupakan jenis lainnya dari rumah adat yang ada di Aceh dan menjadi tempat tinggal sehari-hari untuk masyarakat yang memiliki penghasilan rendah.

Perbedaan antara Rumoh Santeut dan Rumoh Aceh terletak di bagian ketinggian bangunan dan lantai pada setiap bagian rumahnya pasti tidak memiilki ketinggian yang sama. Ruang tengah yang lebih tinggi dibandingkan dengan ruang depan dan belakang.

Baca Juga : Rumah Adat Jawa

3. Rangkang

Rumah rangkang aceh

Selain itu Rumoh Aceh dan Rumoh Santeut, berikutnya adalah Rangkang. Dimana Rangkang merupakan sebuah rumah panggung yang hanya memiliki satu ruangan saja.

Umumnya, Rangkang ini akan digunakan sebagai tempat untuk melepas lelah bagi para petani yang sedang bercocok tanam.

Material yang digunakan untuk membuat Rangkang juga sangat sederhana yaitu dengan kayu biasa dan daun rumbia saja sebagai atapnya.

You cannot copy content of this page