Pohon Waru – Klasifikasi, Morfologi, & Manfaat

5/5 - (2 votes)

Tanaman Waru termasuk jenis popohonan berukuran besar yang cukup mudah ditemukan di beberapa ruas jalan ataupun di pekarangan rumah pribadi, dan kerap dijadikan sebagai tempat berteduh terutama ketika sinar matahari sedang terik teriknya.

Pohon waru banyak digemari masyarakat karena akarnya yang tidak merusak bahu jalan serta mampu memunculkan bunga berwarna kuning cerah. Ketika bunganya bermekaran dan mulai berguguran maka secara otomatis jalanan seakan diselimuti warna cantiknya.

Termasuk tumbuhan tropis berbatang sedang dan biasa tumbuh liar yang dekat dengan semak belukar, hutan, maupun di ladang kosong sekalipun. Berikut klasifikasi dan morfologi tanaman waru yang perlu Anda tahu.

Klasifikasi Pohon Waru

KingdomPlantae
DevisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
OrdoMalvales
FamilyMalvaceae
GenusHibiscus
SpeciesH. Tilieceus

Morfologi Pohon Waru

1. Daun Waru

Tanaman liar satu ini memiliki jenis daun tunggal dengan tangkai yang berbentuk bak jantung atau bulat telur berdiameter 19 cm, serta memiliki tulang jari berwarna hijau sedikit kekuningan. Keunikan lainnya bisa ditemukan pada perbedaan warna daun di kedua sisinya.

Pasalnya bagian depan daun pohon waru berwarna hijau dan akan terlihat berwarna abu abu di bagian belakangnya. Namun secara keseluruhan memiliki fungsi serupa layaknya tanaman berdaun hijau lainnya, yaitu sebagai tempat fotosintesis serta tempat penyerapan sinar matahari.

2. Batang Waru

Waru sebenarnya tanaman yang dapat tumbuh subur di daerah tropis layaknya di Indonesia walaupun bisa ditanam di kawasan lainnya. Namun ada beberapa perbedaan mencolok yang terlihat ketika pohon satu ini dibudidayakan di tempat yang berbeda.

Saat ditanam di kawasan yang sangat subur maka batangnya akan tumbuh tegak dan cenderung lurus. Berbeda halnya ketika ditanam di kawasan kurang subur yang justru membuat batangnya tampak bengkok serta memiliki daun lebih lebar dan memanjang.

Umumnya tanaman satu ini mampu tumbuh hingga mencapai 5 hingga 15 meter, dengan batangnya yang cukup keras dan memiliki warna kecoklatan serta memiliki cabang cukup melimpah sehingga cukup mudah dikenali bahkan dari kejauhan.

3. Buah Waru

Buah dari pohon waru tidak kalah menarik perhatian berkat bentuknya yang bulat bak telur serta ditutupi oleh rabut lebat. Pada umumnya isi buahnya yang berwarna coklat akan dibagi menjadi lima ruang dengan panjang mencapai tiga sentimeter.

4. Bunga Waru

Tanaman satu ini juga mampu menghasilkan bunga cantik berwarna kuning cerah serta berwarna merah kecoklatan di bagian tengahnya. Setiap bunga berisikan 2 hingga 5 kuntum yang membuatnya tampil menawan.

Sedangkan daun kelopaknya sendiri bisa mencapai 8 hingga 11 helai dengan panjang sekitar 2.5cm yang dilengkapi dengan lengkungan kecil beraturan. Sedangkan bentuk bagian daun mahkotanya akan mengingatkan Anda pada kipas.

Bunga waru yang cenderung berwarna kuning ini tampak dihiasi dengan sedikit warna ungu pada bagian pangkalnya. Perlahan warna ungu akan berubah menjadi jingga, dan terus mengalami perubahan hingga berubah kemerahan namun tampak cantik dan menarik dipandang.

Baca Juga : Pohon Buah Naga – Habitat, Klasifikasi & Morfologi

Beberapa Nama Pohon Waru

Waru termasuk jenis tanaman yang tumbuh subur dan mudah ditemukan di beberapa kawasan, alhasil setiap daerahnya memiliki julukan tersendiri untuk pohon waru walaupun yang dimaksud adalah tanaman yang sama.

Contohnya saja masyarakat Sumatera yang menyebut tanaman waru sebagai bou, beruk, tobe, melanding, baru, suron, dan kioko. Berbeda halnya dengan masyarakat Nusa Tenggara yang justru memanggilnya kabaru, bau, waru, wau, baru, dan fau.

Di daerah Maluku tanaman ini disebut sebagai palu, faru, halu, kalo, pa, balo, haru, war, dan ada pula yang menyebut papatale. Lain halnya dengan masyarakat Papua yang menyebut waru sebagai kasyanaf, wakati, serta iwal.

Sedangkan masyarakat Sulawesi menyebutnya sebagai lamogu, bahu, molowahu, baru, balebirang, dan waru. Masyarakat Jawa pun memberikan nama waru lisah, waru lenga, waru laut, waru alot, waru rangkang, baru, dan juga wande.

Jasa Taman di Jakarta

Manfaat Pohon Waru

Siapa sangka jika beberapa bagian tanaman liar satu ini memiliki segudang manfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Contohnya saja bagian bunganya yang kerap digunakan sebagai bahan pembuatan obat radang mata.

Sedangkan kandungan pada akarnya diyakini ampuh atasi keterlambatan haid dan demam. Masyarakat pun kerap memanfaatkan daun pohon waru sebagai pakan ternak ataupun diolah menjadi kuliner lezat.

Dilihat dari marganya, kita bisa menarik kesimpulan bahwa tanaman waru masih satu keluarga dengan bunga sepatu. Persebarannya pun menyeruak hampir di seluruh Pasifik Barat, sehingga tidak terlalu sulit untuk menemukannya di beberapa ruas jalan.

Tanaman yang hidup liar dan biasa ditemukan di semak belukar maupun hutan satu ini ternyata beberapa bagian tubuhnya memiliki segudang manfaat bagi kehidupan manusia. Wajar saja jika sebagian orang tertarik membudidayakannya agar huniannya tampak teduh dan segar.

Ukuran batangnya yang besar kerap difungsikan sebagai peneduh sekaligus memberikan nuansa lebih sejuk ketika berada di bawah pohonnya. Sedangkan bunganya sendiri seakan mampu memberikan nuansa lebih segar terutama jika sudah mulai berguguran.

You cannot copy content of this page