Pohon Singkong – Klasifikasi, Morfologi, Kandungan, & Budidaya

4.5/5 - (34 votes)

Ketela Pohon atau biasa disebut sebagai pohon singkong merupakan salah satu tanaman yang banyak ditemukan di kawasan beriklim tropis dan subtropika seperti Indonesia. Sejak dulu, singkong di kenal sebagai salah satu sumber karbohidrat terbaik.

Tanaman yang mudah ditemukan di pekarangan ini menyimpan cadangan makanannya di dalam umbinya. Dari umbinya inilah masyarakat kemudian mengolahnya menjadi aneka kuliner lezat yang bahkan hingga saat ini masih menjadi primadona.

Dibalik rasanya yang lezat dan dapat memberikan efek mengenyangkan, bagian umbinya mengandung beragam gizi baik untuk memenuhi kebutuhan harian. Apabila Anda tertarik mengetahuinya lebih dalam, silahkan simak ulasan berikut. Berikut pembahasan mengenai tanaman singkong :

Klasifikasi Pohon Singkong

KingdomPlantae
DevisiMagnoliophyta
OrdoEuphorbiales
FamilyMagnoliopsida
GenusManihot
SpeciesManihot Esculenta Crants

Morfologi Pohon Singkong

Pohon singkong

a. Akar Singkong

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa tanaman satu ini akan menyimpan cadangan makanannya di dalam akarnya atau umbinya. Semakin banyak cadangan makanan yang dimilikinya, semakin besar pula umbi yang bisa dipanen.

Dengan kata lain kesuburan media tanahnya ikut ambil andil dalam tumbuh kembang tanaman umbi umbian satu ini. Apabila unsur hara dan berbagai zat lainnya dapat dipenuhi sempurna, kemungkinan cadangan makanannya pun akan semakin berkualitas.

Namun perlu diketahui bahwa jenis akar pohon singkong yaitu akar tunggang dan akan tumbuh menjadi tumbuhan dikotil. Berdasarkan dari informasi singkat mengenai morfologi akarnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa bagian akar ubi kayu satu ini sangat penting untuk perkembangannya.

b. Batang Singkong

Morfologi selanjutnya berasal dari batang pohonnya yang berbentuk bulat dan memanjang, serta mampu menghasilkan kayu yang tampak berbuku buku. Batangnya sendiri dipercaya mampu memanjang hingga berukuran 2 hingga 3 cm saja.

Sedangkan diameter batangnya tergantung dari sub species serta varietasnya sendiri, sehingga Anda perlu mengetahui jenis ubi kayu sebelum membudidayakannya. Namun secara umum, batangnya memiliki warna kecoklatan dan terdapat tonjolan kecil bergantung di bagian batangnya.

Bagian dalam batang pohon singkong berwarna keputihan dan terdapat benjolan kecil pula yang akan muncul dari batangnya. Dengan ini dapat diketahui bahwa morfologi batangnya tampak unik dan berbeda dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya.

c. Daun Singkong

Bagian daunnya tidak kalah menarik untuk dikupas berkat bentuknya yang unik dan tampak berbeda dari bentuk daun kebanyakan. Pasalnya tanaman ini tergolong daun tunggal atau kerap disebut folium simplek yang memiliki tulang daun veneratio dan nervatio.

Apabila diperhatikan lebih teliti pada bagian daunnya, kemungkinan Anda menyadari bahwa tanaman satu ini tampak menjadi atau dikenal palminervis. Sedangkan tangkai daunnya tampak memanjang dengan helaian daunnya yang menyerupai telapak tangan manusia.

Setidaknya setiap tangkai dikaruniai daun berjumlah 3 hingga 8 lembar, sehingga tidak terlalu lebat namun sudah cukup membantu proses fotosintesisnya. Uniknya sifat daun pada tanaman satu ini mudah luruh dan hanya bertahan sekitar beberapa bulan saja.

Ketika diperhatikan lebih detail kemungkinan Anda menyadari bahwa tepian daun pohon singkong tampak seperti margo folii dengan bentuk rata yang biasa disebut ineger. Umumnya daun yang masih muda akan berwarna hijau segar yang biasa dimanfaatkan sebagai.

Sedangkan daun singkong yang sudah tua akan berwarna hijau tua dan tidak terlalu disenangi karena rasanya yang pahit meski telah diolah menjadi aneka kuliner. Rasa pahit inilah yang membuat masyarakat enggan mengkonsumsinya.

d. Bunga Singkong

Tanaman satu ini mampu memberikan informasi kepada sang pemiliknya apakah bagian umbinya telah siap dipanen ataukah belum melalui bunganya. Kemunculan bunga pada tanaman singkong menandakan bahwa tanaman ini siap berbuah dan dipanen dalam waktu dekat.

Dilihat dari sudut morfologinya, bunga pada tanaman satu ini masuk dalam sistem tenda bunga tunggal yang hanya berukuran 1 cm saja. Tanaman satu ini pun dikaruniai bunga betina di bagian ubi kayunya yang berbentuk bak cincin beserta tangkai putiknya yang hanya ada satu.

Bunga betinanya dapat dibedakan dari adanya tonjolan serta penebalan pada bagian bunganya yang berwarna kuning dan tampak mengelilingi calon buahnya. Berbeda dengan sang jantannya yang berbentuk tenda bunga berbentuk lonceng.

Kandungan Pada Tanaman Singkong

Pohon singkong terkenal akan kandungan kalori berjumlah 121 setiap 100 g, 30 mg vitamin C, 10 gram fosfor, 0.01 mg vitamin B1, 33 mg kalsium, dan masih banyak lagi lainnya. Namun perlu diketahui bahwa tanaman ini juga mengandung asam sianida yang sangat berbahaya ketika ikut tertelan.

Pastikan untuk memasak umbinya dengan tepat dan benar agar kandungan asam sianida tidak ikut tertelan tanpa mengurangi nilai gizi baiknya. Aneka ragam kandungan di dalamnya memiliki segudang manfaat mulai dari menyembuhkan sakit kepala hingga mengobati demam.

Ubi kayu terkenal sebagai tanaman kaya akan gizi dan bagian umbinya dapat diolah menjadi aneka kuliner lezat yang mengenyangkan perut berkat kandungan karbohidratnya yang tinggi. Inilah mengapa nenek moyang menjadikannya sebagai bahan pokok alternatif pengganti karbohidrat.

Walaupun terkenal akan beragam kandungan baik bagi tubuh, perlu diingat kembali bahwa tanaman ini juga mengandung asam sianida yang sangat berbahaya apabila sampai tertelan masuk ke dalam tubuh. Oleh karenanya penting mengolahnya dengan tepat agar tidak keracunan.

Budidaya Tanaman Singkong

Tanaman singkong dianggap memiliki nilai ekonomi yang cukup menjanjikan, sehingga banyak masyarakat yang tertarik membudidayakannya di pekarangan rumah demi mendapatkan keuntungan berlipat.

Pohon singkong juga disebut sebagai tanaman yang mudah dibudidayakan bahkan di lahan kurang subur sekalipun. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa resiko gagal panen cukup kecil dibandingkan ketika menanam jenis tanaman lainnya.

Hal utama dan terpenting yang wajib dilakukan yaitu memastikan tumbuhan tersebut mendapatkan sinar matahari dan mengetahui cara membudidayakannya dengan tepat. Agar tidak salah langkah, mari simak ulasan mengenai tips menanamnya berikut.

1# Persiapkan Lahan Budidaya

Mempersiapkan lahan penanaman merupakan langkah pertama dan utama yang perlu dilakukan sebelum mulai menanam bibitnya. Maksud dari mempersiapkan lahan disini bukan hanya soal dimana letak lahan yang akan digunakan semata.

Penanaman bibit pohon singkong baru bisa dilakukan ketika lahan yang dimaksud telah digemburkan, entah dengan cara dibajak ataupun dicangkul manual. Setelah proses penggemburan dirasa cukup barulah proses penaburan kapur pertanian akan dilakukan.

Penaburan kapur pertanian berfungsi agar tingkat pH tanah berada di bawa 6.5, mengingat tanaman satu ini tidak senang dengan kondisi tanah terlalu berair taupun rawan tengenang akibat hujan badai saat di musim penghujan.

Oleh karenanya dibangunlah bedengan atau biasa disebut guludan yang disesuaikan kondisi lahan yang digunakan. Pastikan bedengan tidak terlalu tinggi untuk memudahkan proses pembubunan serta memiliki jarak antar bendengan sekitar 50 hingga 60 cm.

Apabila dirasa kondisi tanah tidak terlalu subur, sebaiknya segera taburkan pupuk kandang dengan dosis yang disesuaikan dengan tingkat kesuburan serta persediaan pupuknya. Setelahnya tunggu hingga 10 hari kemudian agar bisa dijadikan sebagai media tanam permanen.

2# Memilih Bibit Terbaik dan Berkualitas

Budidaya singkong dilakukan dengan metode stek batang atau dengan cara memotong batang singkong sepanjang 20 cm, untuk kemudian ditanamkan di media yang sudah disediakan. Sebaiknya pilihlah bibit berkualitas tinggi demi mendapatkan anakan berkualitas pula.

Bibit terbaik jatuh kepada pohon singkong yang sudah cukup tua atau berusia sekitar 10 hingga 12 bulan. Ciri ciri batang singkong berkualitas dapat dilihat dari ukurannya yang besar dengan mata tunas yang rapat.

Anda juga perlu memperhatikan apakah sang indukan terbebas dari segala jenis penyakit untuk hasil lebih maksimal. Bagian batang singkong berkualitas yang biasa dijadikan bibit berada di bagian tengah pohonnya.

Sebenarnya batang yang terpilih dapat dipotong secara mendatar ataupun miring. Namun sangat disarankan untuk dipotong miring agar bagian penampangnya menjadi lebih luas, yang memungkinkan pertumbuhan akar lebih banyak.

Baca Juga : Pohon Pucuk Merah – Morfologi, Budidaya, & Perawatan

3# Memulai Proses Penanaman

Jangan biarkan batang yang sudah terpotong menunggu terlalu lama untuk bisa ditanam. Sebaiknya tanam bibit unggul tersebut sedalam kurang lebih 1/3 dari panjang batang steknya dan lakukan secara hati hati.

Hal penting yang harus diperhatikan lainnya yaitu posisi mata tunasnya, agar tidak terbalik saat proses penanaman yang justru membuatnya tidak berhasil tumbuh. Dan perlu diingat bahwa bentuk pemotongan batang stek mempengaruhi posisi dalam penanamannya.

Khusus untuk bibit yang dipotong mendatar ada baiknya diposisikan pohon singkong tegak lurus, berbeda halnya dengan batang stek yang dipotong miring sebaiknya ditanam dengan posisi miring pula. Dengan mengetahui posisi tepat membantu bibitnya tumbuh maksimal.

Berikan jarak sekitar 60 hingga 80 cm dan jarak antar barisnya sekitar 90 hingga 100 cm agar bibitnya dapat tumbuh sempurna. Memasuki awal musim penghujan dikatakan waktu terbaik untuk membudidayakannya.

Jasa Taman Surabaya

4# Cara Penanaman Tanaman Singkong

Tugas Anda sebagai sang pemilik tanaman masih belum berhenti disana, pasalnya tanaman ini juga memerlukan pemeliharaan dan perawatan tepat agar tumbuh subur dan menghasilkan singkong berkualitas.

Perawatan yang harus diberikan tidak jauh berbeda ketika menanam jenis tanaman lainnya yaitu penyulaman, perempelan tunas, hingga pemukukan susulan. 7 hari dihitung sejak hari singkong ditanam, ada baiknya mengecek apakah ada bibit yang mati ataupun tumbuh.

Ketika mendapati bibit mati, tumbuh tidak baik, ataupun tidak ditemukan pertumbuhan tunas maka segeralah melakukan penyulaman. Lakukan penyiangan untuk membersihkan dari hama dan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhannya.

Silahkan lakukan perempelan agar bibit yang sudah ditanam memiliki lebih banyak tunas baru. Setelah itu sisakan dua tunas yang berada paling tinggi pada setiap pohon singkong untuk mendapatkan hasil panen berkualitas.

Singkong termasuk bahan baku utama dari pembuatan tepung tapioka dan banyak dijadikan sebagai makanan sehat bagi masyarat Indonesia. Inilah sebabnya membudidayakan singkong bisa menjadi lahan bisnis menjanjikan yang tidak akan selalu dibutuhkan.

Walaupun termasuk tanaman yang dapat beradaptasi dengan baik di lingkungannya, namun akan lebih baik jika mengetahui cara terbaik menanamnya untuk mendapatkan keuntungan berlipat dengan hasil panen berkualitas tinggi.

Hal sederhana mulai dari pemilihan lahan budidaya, pemilihan bibit berkualitas, memulai proses penanaman, mengetahui betul bagamana cara penanaman yang tepat, hingga proses penanaman perlu diperhatikan dengan baik agar tanaman singkong tumbuh maksimal.

You cannot copy content of this page