Budidaya Pohon Matoa

5/5 - (1 vote)

Buah Matoa dengan nama latin Pometia Pinnata banyak ditemukan di tanah Papua. Sekilas tampilannya akan mengingatkan Anda kepada buah anggur, hanya saja ukurannya yang lebih besar dan terlihat lebih pipih.

Bau buahnya sendiri hampir serupa dengan buah durian walaupun tidak terlalu menyengat. Sedangkan pohon Matoa tergolong tanaman dengan ukuran besar yang bisa mencapai 100 cm dengan tinggi kurang lebih 20 meter.

Apabila tertarik mencoba membudidyakannya, ada beberapa cara yang wajib dilakukan agar tanaman satu ini dapat tumbuh subur dan menghasilkan buah yang lebat. Agar tidak salah langkah silahkan simak ulasan singkat berikut.

Cara Menanam Dan Membudidayakan Pohon Matoa

pohon matoa

1# Menyiapka Bibit Matoa Unggul

Apabila memutuskan melakukan budidaya dengan metode pencangkokan, maka mencari pohon induk berkualitas dan tahan terhadap penyakit serta memiliki cita rasa buah yang manis adalah hal utama yang wajib dilakukan.

Memilih induk berkualitas membantu Anda mendapatkan pohon matoa kalah berkualitas tinggi pula. Setelah menemukan induk yang dimaksudkan, ada baiknya pilih cabang pohon matoa dengan usia yang tidak terlalu tua namun juga tidak terlalu muda.

Sayat kulit dahannya untuk menghilangkan kambiumnya lalu tutup dahannya menggunakan tanah yang dibungkus dengan plastik maupun sabut kelapa. Setelahnya Anda harus bersabar sembari menunggu dahannya mulai mengeluarkan akar, sebelum memindahkannya pada plastik polibag.

Sedangkan bagi Anda yang lebih tertarik menanam dengan metode biji, sebaiknya pilih biji metoa yang sudah tua agar dapat tumbuh dengan baik. Setidaknya biarkan bibit memiliki tinggi batang sekitar 10 hingga 15 cm sebelum dipindahkan ke polibag.

Demi mendapatkan hasil maksimal, silahkan rawat bibit tersebut hingga setinggi 40 hingga 50 cm sebelum akhirnya ditanam langsung di lahan tanam permanen.

2# Mulai Membuat Lubang Tanaman

Ketika urusan pemilihan bibit telah usai dilakukan, tugas selanjutnya yaitu membuat lubang tanam yang tepat. Penanaman Pohon Matoa sendiri bisa dilakukan dengan menyediakan pot layaknya tanaman buah ataupun langsung di lahan terbuka.

Apabila tertarik menanam dengan modal pot, akan lebih baik menyedikan media tanam dengan ukuran besar ataupun memaksimalkan fungsi drum bekas. Isilah media tanam dengan tanah gembur dan campurkan dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1.

Sayangnya penanaman dengan media pot membuat tumbuhan tidak dapat menghasilkan buah dengan maksimal sebab pertumbuhannya terhambat. Oleh karenanya penanaman langsung di lahan terbuka lebih disarankan demi mendapatkan hasil lebih berlimpah.

Jasa Tukang Taman Surabaya

Khusus untuk penanaman langsung pada lahan terbuka, akan lebih baik membuat lubang tanam sekitar 50 x 50 cm serta kedalaman 50 x 60 cm. Setelah itu tambahkan pupuk kandang kemudian biarkan hingga meresap sempurna.

Setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 1 bulan lamanya agar pupuknya benar benar meresap ke dalam tanah dengan sempurna. Selain menunggu proses penyerapan, hal ini dilakukan agar kondisi tanahnya lebih stabil dan kuat ditanami tanaman.

3# Proses Penanaman Matoa

Usai hasil pencangkokan maupun pembibitan hasil semai biji telah mencapai tinggi 50 cm, kini saatnya memindahkan pada lahan tanam permanen baik pada tanah lapang maupun pada pot yang telah disediakan sebelumnya.

Proses penanaman Pohon Matoa diawali dengan membuka polybag secara perlahan, kemudian dilanjutkan dengan menanamkannya pada media tanamnya. Setelah dirasa pas, silahkan tutup lubang tersebut menggunakan tanah sisa galian dan padatkan perlahan lalu tutup kembali sirami sampai terlihat basah.

Baca Juga : 7 Manfaat Pohon Kelapa Sawit Yang Perlu Anda Ketahui

4# Cara Merawat Matoa

Layaknya merawat tanaman pada umumnya, dimana Anda hanya perlu membersihkan hama pengganggu yang berada di sekitar pohonnya sekaligus menyulam apabila bibit mati dan tidak bisa bertahan.

Agar tanaman dapat bertahan di lingkungan barunya, silahkan lakukan pemupukan berkala sekitar 1 bulan sekali menggunakan pupuk kandang berkualitas. Anda juga perlu melakukan pemangkasan ketika usia pohonnya sudah mencapai 3 tahun.

Pemangkasan pohonnya sendiri bertujuan agar tanaman dapat menghasilkan lebih banyak cabang. Semakin banyak cabang yang bisa dihasilkan, maka peluang menghasilkan buah dalam jumlah besar bisa didapatkan.

Pohon Matoa dari hasil cangkok yang sudah berumur 4 tahun umumnya mulai menghasilkan buah, sedangkan pohon dari hasil semai biji setidaknya membutuhkan waktu 6 tahun untuk menghasilkan buah untuk pertama kalinya.

Buahnya sendiri dapat dipanen setelah lewat dari 2 bulan usai bunga bermekaran. Agar tidak merusak batang pohonnya, silahkan panen buah dengan cara memotong tangkai buahnya menggunakan gunting ataupun pisau tajam.

Walaupun banyak ditemukan di tanah Papua, bukan berarti tidak bisa membudidayakannya di tempat lainnya. Agar proses budidaya berhasil dilakukan, pastikan cara penanamannya sudah tepat dan sesuai dengan yang dianjurkan pada ulasan di atas.

Tanaman ini dapat ditanam menggunakan metode cangkok (vegetatif) maupun penanaman biji (generatif). Kedua jenis penanaman tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing.

Apabila ingin mendapatkan rasa buah yang serupa dengan pohon induknya, maka menanam dengan metode cangkok batang adalah pilihan terbaik. Namun yang paling penting adalah bagaimana proses penanamannya dan perawatan yang diberikan agar tanaman tumbuh subur.

You cannot copy content of this page