Lontar atau kerap disebut sebagai tanaman siwalan yang banyak ditemui di kawasan beriklim kering tidak terkecuali tersebar di beberapa penjuru tanah air. Bahkan sebutan pohon lontar di setiap daerah berbeda beda.
Sejak dahulu tanaman lontar telah dimanfaatkan oleh nenek moyang menjadi aneka kebutuhan harian, dan hingga saat ini masyarakat masih memanfaatkannya dengan baik. Bahkan sejak dahulu tanaman ini dijadikan sebagai media surat menyurat hingga dokumen kerajaan.
Kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh serta dapat diolah menjadi aneka kebutuhan harian, membuat petani tertarik membudidayakannya berkat nilai ekonomisnya yang cukup tinggi. Untuk mengenalnya lebih lanjut, tidak ada ruginya melihat klasifikasi serta morfologi dari tanaman lontar berikut.
Klasifikasi Pohon Lontar
Kingdom | Plantae |
Ordo | Arealea |
Family | Palmaceae |
genus | Borassus |
Species | Borassus Flabellifer |
Devisi | Angiospermae |
Kelas | Monokotildonae |
Morfologi Pohon Lontar
a. Batang Pohon Lontar
Tanaman satu ini memiliki morfologi batang tunggal yang tumbuh tegak dan tampak kokoh yang mampu tumbuh hingga mencapai 15 hingga 40 meter. Sedangkan diameter per batangnya bisa mencapai 40 hingga 50 cm.
Kulit batang lontar terlihat berwarna hitam yang dilengkapi dengan aksen guratan urat bergaris kuning berhasil memberikan kesan tersendiri. Batangnya yang berwarna indah inilah yang kerap dijadikan sebagai media menulis.
b. Bunga Pohon Lontar
Tanaman lontar termasuk pohon yang menghasilkan dua bunga yaitu jantan dan betina, dan terbagi dalam dua pohon yang berbeda. Tidak terlalu sulit untuk membedakan keduanya, asalkan mengetahui ciri khusus sang jantan dan betinanya sendiri.
Pohon lontar jantan umumnya menghasilkan bunga di bagian ketiak daunnya dan terlihat tidak memiliki tangkai kembar. Bahkan beberapa diantara bulirnya berbentuk bulat dengan panjang mencapai 20 hingga 60 cm dan berdiameter 2 hingga 5 cm.
Berbeda halnya dengan tanaman lontar berbunga betina yang justru memiliki ukuran jauh lebih kecil dibandingkan sang jantan, serta terlihat memiliki pelindung berupa daun yang biasa disebut bractea. Bagian bunga inilah yang nantinya akan berubah menjadi cikal bakal buah.
Pada setiap cikal bakal buahnya akan terdapat bakal biji dengan jumlah yang bervariasi, sebab jumlah bijinya sendiri dipengaruhi dari proses penyerbukan dan pembuahannya. Alhasil kita tidak dapat memprediksi berapa jumlah biji yang mampu dihasilkannya.
Baca Juga : Pohon Rasamala – Habitat, Morfologi, & Manfaatnya
c. Daun Pohon Lontar
Bagian daunnya tidak kalah menarik untuk dilihat karena bentuknya yang tampak menyirip ganjil serta memiliki ukuran cukup besar. Bahkan bentuk daun pohon lontar yang melebar mengingatkan Anda pada kipas berwarna hijau tua.
Pasalnya bagian daunnya saja memiliki diameter sekitar 150 cm, yang tentunya sangat besar untuk ukuran daun pada umumnya. Keunikan lainnya terlihat dari jumlah tangkai daunnya yang berjumlah 30 hingga 40 tangkai.
Sedangkan panjang daunnya sendiri bisa mencapai 100 cm serta memiliki bentuk bulat bak tajuk. Alhasil tanaman ini pun cukup mudah dikenali bahkan ketika dilihat dari jauh hanya dengan melihat ukuran daunnya yang cukup besar.
d. Buah Pohon Lontar
Jika dilihat sekilas bentuk buah lontar yang bulat sempurna tampak serupa dengan buah kelapa, namun kedua buah tersebut sangatlah berbeda. Perbedaan tersebut terlihat dari ukuran buah lontar yang terlihat lebih kecil dengan berat berkisar 1.5 kg hingga 2.5 kg.
Buah pohon lontar memiliki diameter berkisar 10 hingga 20 cm, dengan kulit buahnya yang berwarna ungu tua serta terdapat akses coklat sedikit kehitaman. Buah tanaman satu ini pun memiliki serabut serta tempurung yang cukup kokoh.
Daging buahnya berwarna keputih putihan saat masih muda dan terasa manis, lembut, gurih, namun kenyal dan berair sehingga sangat sedap disantap. Sedangkan daging buahnya yang sudah matang tekturnya cenderung lebih keras dan tampak berwarna kuning.
Hanya dilihat dari perbedaan teksturnya saja sudah bisa diketahui bahwa buah lontar yang masih muda sangat menggoda selera untuk dikonsumsi. Buah lontar yang sudah masak umumnya akan dimasak terlebih dahulu sebelum disantap.
Khusus untuk cairan kuning pada buah lontar masak umumnya dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan selai ataupun beragam jenis jajanan pasar. Rasanya pun semakin nikmat ketika diolah dengan bahan tambahan lainnya.
Jasa Tukang Taman Surabaya
Manfaat Pohon Lontar
Dbalik rasanya yang manis dan menyegarkan, siapa sangka jika buah pohon lontar mampu memberikan segudang manfaat bagi tubuh manusia. Salah satunya yaitu mampu mencegah dehidrasi berkat kandungan airnya yang melimpah dan kaya akan gizi baik.
Bahkan kandungan vitamin C pada buahnya dipercaya ampuh menghilangkan stres sekaligus membuat suasana hati menjadi lebih terkendali. Kandungan serat yang terkandung dalam buahnya pun mampu menjaga kesehatan pencernaan sekaligus mengatasi masalah pencernaan.
Sejak lama masyarakat Indonesia memanfaatkan tanaman lontar untuk memenuhi kebutuhan hariannya mulai dari bagian buahnya maupun kayunya. Dimana bagian buahnya dapat disantap langsung ataupun melalui proses masak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
Bahkan masyarakat Jawa Timur atau lebih tepatnya di Pacitan dan Tuban, tanaman satu ini disulap menjadi kuliner lezat yang sayang dilewatkan. Ada pula yang menyatakan jika tanaman ini diolah menjadi kertas ataupun menjadikannya sebagai etanol.