Klasifikasi & Morfologi Pohon / Tanaman Kapas

4.5/5 - (33 votes)
pohon kapas

Pohon kapas masuk dalam daftar dari sekian tanaman yang sangat penting di Indonesia, sebab tanaman ini kerap dimanfaatkan sebagai komoditas perkebunan dengan prospek cukup menggiurkan. Hasil kapasnya akan diolah oleh industri tekstil baik menjadi benang maupun kain.

Walaupun bukan berasal dari Indonesia, namun tanaman bernilai tinggi ini mampu hidup subur di tanah air. Bahkan sudah banyak petani yang melakukan budidaya tanaman kapas di sebuah perkebunan dengan lahan yang cukup lapang.

Bahkan jumlah tanaman satu ini cukup melimpah dan dapat ditemukan di area tertentu. Apabila Anda penasaran dan ingin mengenalnya lebih dalam, silahkan simak ulasan singkat mengenai klasifikasi dan morfologi tanaman kapas berikut.

Walaupun terkenal tumbuh subur di tanah Indonesia sebenarnya pohon kapas sendiri berasal dari Afrika, Australia, dan Amerika. Seiring berjalannya waktu, kemudian tanaman satu ini pun mulai dibudidayakan di Asia dan hingga kini tumbuh sempurna.

Klasifikasi Tanaman Kapas

KingdomPlantae
DevisiSpermatophyta
KelasDicotyledonae
OrdoMalvales
FamilyMalvaceae
GenusGossypium
SpesiesGossypium sp.

Morfologi Tanaman Kapas

1. Akar Tanaman Kapas

Tidak serupa dengan beragam jenis pepohonan lainnya, pasalnya tanaman kapas memiliki jenis akar tunggang dan serabut dan akan terus tumbuh memanjang di dalam tanah untuk mencari sumber makanan. Bagian akarnya ini juga berfungsi sebagai penompang tubuhnya yang besar.

Dilihat dari sifat akarnya, kita dapat mengetahui bahwa tanaman satu ini dapat tumbuh dan berkembang maksimal pada tanah aluvial bervolume cukup dalam. Dengan begitu akarnya tidak akan mengalami kesulitan ketika mencari sumber makanan yang dibutuhkannya.

2. Batang Tanaman Kapas

Tanaman ini cenderung tumbuh dengan batang tegak dan menjulang tinggi di angkasa. Uniknya warna batang tanaman kapas berwarna hijau tua dengan semburat warna merah serta hijau kemerahan, yang dilengkapi dengan ruas dan tampak berbuku.

Dari sela sela bulu inilah yang mampu menghasilkan cabang vegetatif dan generatif baru, dengan cabang generatif. Variasinya sendiri tergantung dari kondisi lingkungan dimana pohon kapas tersebut tumbuh sehingga tidak dapat disamaratakan.

Umumnya cabang generatifnya sendiri dapat muncul sekitar 15 hingga 20 cabang, yang nantinya akan memunculkan kurang lebih 50 kuncup bunga cantik dan menawan atau bisa disebut bibit tanaman kapas generasi selanjutnya.

Baca Juga : Pohon Jengkol – Klasifikasi, Morfologi, Habitat, Budidaya

3. Daun Tanaman Kapas

Dilihat sekilas Anda pasti menyadari jika daunnya berbentuk bundar dan akan mengingatkan pada bentuk jantung manusia. Sedangkan dari ciri ciri nya, dapat terlihat bahwa daun kapas berbentuk buku buku pada bagan batang utamanya.

Ketika menyentuh tangkai daunnya yang panjang, Anda bisa merasakan adanya tekstur berbulu dan sedikit mengeluarkan kelenjar. Dimana pada buku pertama berfungsi sebagai tempat dimana fotosintetsi berlangsung.

4. Bunga Tanaman Kapas

Tanaman ini mampu menghasilkan bunga kapas sejak memasuki usia 8 hingga 10 minggu pertama terhitung sejak pertama kali penanaman. Pembungaan kapas akan berlangsung secara terus menerus selama kurang lebih 2 bulanan.

Sedangkan waktu yang dibutuhkan mulai dari kemunculan hingga pecah menjadi buah bol akan berlangsung kurang lebih 45 hingga 65 harian. Namun perlu diketahui bahwa bunga yang dihasilkan terlihat istimewa karena berbeda dengan bunga yang dihasilkan pohon kebanyakan.

Pasalnya mahkota bunganya tampak melebar berwarna putih sedikit campuran warna cream kuning pucat ketika mulai bermekaran. Perlahan warna mahkota bunga pohon kapas berubah kemerahan yang menandakan sudah tua dan perlahan akan mati.

Jasa Pembuatan Taman Surabaya

5. Buah dan Biji Tanaman Kapas

Hal yang tidak kalah menarik untuk diperhatikan yaitu morfologi pada bagian buah dan bijinya. Buah kapas umumnya berbentuk oval dengan panjang sekitar 4 hingga 6 cm serta dibagi menjadi beberapa rongga.

Setiap rongga tersebut berisikan biji yang terbungkus alami dengan serat kapasnya. Setidaknya membutuhkan waktu sekitar 35 hari, agar buah kapas yang telah menginjak usia dewasa dan siap panen yang terhitung sejak bunganya bermekaran.

Berbeda halnya dengan morfologi biji kapas yang berwarna cokelat tua dengan bobot berkisar 10 hingga 13 gram saja untuk per 100 bijinya. Biji kapas yang ringan ini berbentuk pyriformis yang membuatnya semakin berbeda dibandingkan bentuk biji pada umumnya.

Bagian biji pohon kapas memiliki bentuk pipih dengan tekstur yang cukup keras sehingga tidak mudah dipecahkan. Dimana biji kapas yang berwarana cokelat kehitaman ini dapat ditemukan dengan mudah di tanah ataupun sekitar pepohonan kapas karena tertiup angin.

Tumbuh subur di negara beriklim tropis seperti di Indonesia, membuat petani berlomba lomba membudidayakannya demi memenuhi kebutuhan hidup. Pasalnya tanaman ini dianggap sebagai bisnis menggiurkan yang tidak akan pernah mati.

Bukan hanya di tanah air semata, ternyata tanaman ini dapat ditemukan di beberapa negara lainnya dan kerap dimanfaatkan bagian kapasnya untuk beragam kebutuhan. Bahkan hasil olahan dari kapasnya sendiri memiliki kualitas tinggi dan banyak dicari di pasaran.

You cannot copy content of this page