Pohon Jengkol – Klasifikasi, Morfologi, Habitat, & Budidaya

5/5 - (1 vote)
pohon jengkol

Jengkol populer akan kelezatan rasanya yang mantap dan kerap diolah menjadi aneka kuliner walaupun mengeluarkan aroma khas yang tidak disukai segelintir orang. Buah yang terkenal akan baunya yang menyengat tersebut ternyata dihasilkan dari pohon jengkol.

Sebenarnya tanaman ini termasuk jenis pohon liar yang berarti dapat hidup dimana saja asalkan sesuai dengan habitat aslinya. Dan beruntungnya tanah Indonesia yang subur dan beriklim tropis sangat cocok bagi tumbuh kembangnya.

Selain terkenal akan rasanya yang sedap sesudah diolah dan ditambahkan dengan aneka rempah pilihan, ternyata buah jengkol mengandung segudang manfaat yang baik bagi kesehatan. Oleh karenanya tidak ada ruginya mengetahui dari taksonomi hingga cara membudidayakannya.

Klasifikasi Pohon Jengkol

KingdomPlantae
DevisiMagnoliphyta
KelasMagnoliopsida
OrdoFabales
GenusArchidendron
FamilyFabaceae
SpeciesArchidendron Jiringa

Morfologi Tanaman Jengkol

Perlu Anda ketahui bahwa pohon satu ini juga termasuk tanaman semak berkayu dan dapat tumbuh menujulang tinggi mencapai 20 meter. Batang tumbuhannya tampak tumbuh tegak berbentuk bundar dan berwarna coklat gelap.

Berbeda dengan batang tumbuhan lainnya yang cenderung memiliki batang bertekstur kasar ataupun terdapat duri, justru tanaman liar satu ini memiliki permukaan licin ketika diraba serta memiliki sistem percabangan simpodial.

Daun jengkol termasuk jenis daun majemuk yang tumbuh berhadapan satu sama lain. Sedangkan bentuk daunnya tampak lonjong dengan pangkal tampak membulat namun akan terlihat meruncing di bagian ujungnya.

Daun pohon jengkol yang berwarna hijau segar ini mampu tumbuh 10 hingga 20 cm dengan lebar mencapai 5 hingga 15 cm, serta memiliki sistem pertulangan daun yang menyiram berwarna hijau lebih terang dibandingkan permukaan daunnya sendiri.

Tanaman liar satu ini mampu menghasilkan bunga majemuk yang akan tumbuh di bagian ujung batang ataupun ketiak daunnya. Pertumbuhan bunganya sendiri menyerupai tandan yang dilengkapi dengan tangkai berukuran 3 cm yang nantinya menjadi tempat tumbuhnya bunga.

Kelopak bunganya berwarna ungu dan berpadu mesra dengan warna putih kekuningan pada mahkota bunga yang tampak lonjong. Sementara benang sarinya cenderung berwarna kekuningan dengan putik berwarna sama namun berbentuk silindris.

Bukan hanya mampu menghasilkan bunga semata, ternyata tanaman liar satu ini juga menghasilkan buah dan biji yang diolah masyarakat menjadi aneka kuliner lezat. Buah jengkol umumnya berwarna cokelat kehitaman berbentuk bulat pipih dan di dalamnya terdapat biji berkeping dua.

Wilayah Persebaran Pohon Jengkol

Hingga kini masih belum diketahui pasti yang menyebutkan negara asal pohon jengkol berasal. Walaupun tidak ditemukan titik temu dimana awal mula kehadirannya, para ilmuan sepakat mempercayai jika tanaman liar satu ini berasal dari berbagai negara tropis.

Beberapa negara yang dimaksudkan mulai dari Myanmar, Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, bahkan tidak terkecuali Indonesia. Uniknya di setiap negara ternyata tanaman ini memiliki manfaat yang berbeda.

Sebutan yang diberikan pun berbeda untuk setiap negaranta. Misalnya saja Indonesia yang menyebutnya sebagai bauh jengkol, sementara di negara Malaysia tanaman liar ini lebih dikenal jering. Berbeda lagi dengan Myanmar yang menyebutnya da nyin three.

Baca Juga : Pohon Waru – Klasifikasi, Morfologi, & Manfaat

Habitat Asli Pohon Jengkol

Pohon jengkol dapat tumbuh subur di kawasan tropis dengan pasokan air mencukupi alias lembab, namun masih membutuhkan paparan sinar matahari yang mencukupi setiap harinya untuk menunjang tumbuh kembangnya lebih maksimal.

Bahkan ada pula yang berspekulasi bahwa pohon jengkol mampu beradaptasi di seluruh wilayah tropis seperti kawasan Asia Tenggara. Karena tergolong tanaman liar, rasanya tidak terlalu sulit menemukannya di pekarangan hunian pribadi maupun di area persawahan.

Walaupu masuk dalam golongan tanaman liar, beberapa petani tertarik membudidayakan jengkol sebagai lahan bisnis menggiurkan. Umumnya proses budidaya jengkol sendiri dilakukan di sebuah pekarangan tertentu dan akan diberikan perawatan khusus.

Jasa Tukang Taman Surabaya

Budidaya Tanaman Jengkol

Apabila tertarik membudidayakannya, silahkan tanamlah di daerah dataran rendah dengan ketinggian 1.000 mdpl dan memiliki tipe tanah latosol. Setelah itu siapkan bibit jengkol unggulan secara generatif maupun vegetatif.

Kemudian siapkan media tanam dan pastikan terbebas dari hama maupun gulma yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya. Tambahkan pula dengan pupuk kandang lalu diamkan sekitar 1 minggu untuk mendapatkan hasil lebih maksimal.

Awal musim penghujan dikatakan sebagai waktu yang tepat untuk memulai pembudidayaan pohon jengkol. Tugas yang perlu dilakukan selanjutnya adalah memberikan perawatan rutin sesuai kebutuhan mulai dari melakukan penyiangan hingga pemangkasan.

Tergolong tanaman liar yang mampu hidup dimanapun diinginkan, membuat jengkol banyak diminati untuk dibudidayakan. Walaupun terkenal akan beragam manfaat yang bisa diberikan, namun perlu diingat bahwa tanaman liar satu ini juga berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.

Salah satu alasan mengapa buah jengkol tidak boleh dikonsumsi berlebihan yaitu kandungan asam amino yang dapat berubah menjadi racun dan menyebabkan beragam permasalahan kesehatan mulai dari kejang otot, gagal ginjal akut, retensi urin, hingga pirai sekalipun.

You cannot copy content of this page