Beberapa jenis pepohonan kerap ditemukan di sepanjang garis pantai maupun di hutan tembakaunya, salah satunya yaitu pohon bintaro.
Penanaman bintaro semakin digalakkan mengingat banyaknya manfaat yang ditawarkannya.
Walaupun dijuluki sebagai tanaman peneduh yang mampu memberikan kesejukan, namun siapa sangka jika tanaman bintaro juga terkenal akan racunnya yang berbahaya karena dapat mendatangkan kematian.
Tanaman bintaro terdiri dari berbagai jenis yang diantaranya bisa ditemukan cukup mudah di tanah Indonesia dan cukup familiar terlihat di beberapa tempat.
Agar lebih memahami tanaman satu ini, mari simak terlebih dahulu mengenai klasifikasi hingga manfaatnya.
Asal Pohon Bintaro
Hingga saat ini masih belum ada sumber pasti yang bisa menyebutkan daripada asal muasal pohon satu ini.
Namun dapat dipastikan bahwa tumbuhan mangrove satu ini berasal dari wilayah yang terkena paparan sinar matahari melimpah alias tropis.
Beberapa negara yang diyakini sebagai wilayah persebaran pohon bintaro yaitu Australia, Asia, serta wilayah Kepulauan barat Samudra Pasifik.
Dan perlu ditekankan kembali bahwa data ini masih belum diketahui pasti akan kebenarannya.
Tanaman ini memiliki sejumlah julukan atau nama yang berbeda di setiap negara.
Misalnya masyarakat yang ada di Kepulauan Samudra Pasifik menjulukinya sebagai vasa di Fiji, sea mango, leva di Samoa, serta toto di Tonga.
Sedangkan di Sumatera tanaman ini disebut sebagai madangkapo dan bintan, yang sangat berbeda dengan masyarakat Jawa yang menyebutnya bintaro.
Perbedaan nama pun kembali ditemukan di daerah Sulawesi dan Maluku yang menyebutnya goro goro.
Habitat Pohon Bintaro
Tergolong tanaman mangrove yang banyak ditemukan di bibir pantai atau di sekitar hutan bakau.
Dari sini dapat disimpulkan bahwasanya bintaro dapat tumbuh subur di wilayah yang cenderung lembab serta cukup dekat dengan sumber air.
Walaupun banyak ditemukan di area pantai, nyatanya pohon bintaro dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan yang bisa disebut jauh dari habitat aslinya.
Hal ini menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki daya tahan cukup kuat.
Baca : 5 Fakta Pohon Sakura
Wilayah Persebaran Pohon Bintaro
Walaupun belum diketahui pasti dimana asal usul bintaro namun dapat diperkirakan bahwa habitat alaminya berada di wilayah beriklim tropis.
Pasalnya tanaman ini dapat ditemukan tersebar luas hampir di setiap wilayah Indo Pasifik yang cenderung beriklim tropis.
Umumnya bintaro ditanam di area perkotaan besar dengan maksud sebagai penghijauan sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan.
Alhasil sekitar pantai terasa lebih sejuk dan ditemukan beberapa makhluk hidup tampak hidup damai di sekitar pepohonannya.
Klasifikasi Pohon Bintaro
Kingdom | Plantae |
Subkingdom | Tracheobionta |
Super Divisi | Spermatophyta |
divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Sub Kelas | Asteridae |
Ordo | Gentianales |
Family | Apocynaceae |
genus | Cerbera |
Species | Cerbera Mangha |
Morfologi Pohon Bintaro
Pepohonan kaya manfaat ini dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 10 hingga 20 meter serta memiliki batang berkayu berbentuk bulat dan tegak.
Jika lebih jeli melihat batangnya, Anda bisa mendapati beberapa bintik berwarna hitam yang ternyata menjadi ciri khasnya.
Keunikan pohon bintaro lainnya bisa ditemukan pada bentuk daun tunggalnya yang berwarna hijau berbentuk lonjong, serta memiliki tulang daun yang tampak menyirip lalu meruncing di bagian ujung dan pangkalnya.
Anda bisa mendapati tekstur permukaannya yang licin dengan tepian yang rata.
Setidaknya daun bintaro dapat tumbuh sekitar 15 hingga 20 cm dengan lebar 3 hingga 5 cm.
Keunikan bentuk daunnya inilah yang membuatnya unik.
Di bagian ujung batang akan terlihat bunga berwarna putih bersih dan berbau wangi yang dikatakan sebagai alat reproduksi dari tanaman bintaro.
Tergolong sebagai bunga majemuk mengingat adanya putik sekaligus benang sari dalam satu tempat.
Pohon yang menjulang tinggi ini juga mampu menghasilkan buah yang akan mengingatkan pada buah mangga ketika usianya masih muda.
Buahnya berwarna hijau dan dilengkapi dengan batok yang terdiri dari daging buah dan biji.
Tukang Taman Surabaya
Kandungan dan Manfaat Pohon Bintaro
Tanaman bintaro terkenal akan kandungan racun mematikannya yang bernama cerbein yang berupa senyawa kimia glikodida.
Kandungan senyawa inilah yang dikatakan dapat membahayakan keselamatan jiwa apabila ikut tertelan ke dalam tubuh.
Dibalik racunnya yang mematikan, pohon bintaro mampu mendatangkan segudang manfaat baik yang tidak banyak diketahui orang.
Sebab tanaman ini dapat dijadikan sebagai peneduh, mengusir hewan pengganggu, dijadikan bahan bakar alternatif, serta dapat diolah menjadi biopestisida.
Bintaro masuk dalam daftar tanaman mangrove yang banyak dibudidayakan para penggalak lingkungan berkat segudang manfaatnya bagi lingkungan dan habitat di sekitarnya.
Bahkan tanaman ini dinyatakan sebagai spesies dengan populasi stabil.
Dengan kata lain jumlah tanaman ini masih cukup melimpah dan mudah ditemui di beberapa negara.
Tentu saja hal ini tidak lepas dari peran masyarakat peduli lingkungan yang turut menanam pohon kaya manfaat ini sebagai penghijauan sekaligus reboisasi.
Walaupun dapat berfungsi sebagai peneduh, ada baiknya tetap waspada karena racunnya yang berbahaya hingga menyebabkan kematian.
Walau demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa manfaatnya cukup melimpah bagi memenuhi kebutuhan manusia.