Sebagian besar orang, terutama petani tidak menginginkan tumbuhan dari golongan rumput-rumputan ini hadir di lahannya. Bukan tanpa alasan, karena tumbuhan tersebut cenderung merugikan bagi tanaman utama.
Hadirnya rumput ini dalam suatu lahan pertanian bisa mengakibatkan persaingan dengan tanaman utamanya. Sehingga, akan membuat tanaman pertanian tampak tidak sehat karena sebagian besar nutrisi diambil oleh kelompok rumput tersebut. Agar lebih tahu, yuk mengenal gulma lebih lanjut.
Mengenal Rumput Yang Merugikan
Rumput liar merupakan suatu kelompok tumbuhan yang kehadirannya sangat tidak diinginkan terutama di lahan pertanian atau lahan lainnya. Hal ini dikarenakan rumput tersebut membawakan banyak dampak yang merugikan.
Kehadiran rumput ini di lahan pertanian bisa menyebabkan persaingan nutrisi dengan tanaman utamanya. Sehingga, bisa menyebabkan penurunan hasil panen dari tanaman produksi. Selain menurunkan hasil produksi munculnya rumput liar juga mengganggu pertumbuhan tanaman.
Karena banyaknya dampak merugikan yang dibawa oleh tumbuhan liar ini, sehingga tak ayal jika kelompok rumput tersebut menjadi salah satu musuh alami bagi petani. Ada beberapa macam jenis dari tumbuhan liar biasanya dapat dibedakan berdasarkan karakteristik dan habitatnya.
Jenis Rumput Berdasarkan Karakteristiknya
Terdapat beberapa jenis tumbuhan liar yang dikelompokkan atas dasar karakteristiknya, yaitu dari golongan rumput dan teki serta gulma daun besar. Dimana ketiga jenis dari tumbuhan liar ini memiliki perbedaan masing-masing.
Tumbuhan liar jenis rumput memiliki ciri berupa daun sempit seperti kelompok teki namun yang membedakan adalah pada golongan ini menghasilkan stolon. Adanya geragih tersebut di dalam tanah membuat kelompok rumput ini sulit untuk diatasi.
Golongan rerumputan ini memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari tegak hingga menjalar. Selain itu daya hidupnya juga beraneka ragam bisa dalam jangka waktu semusim bahkan hingga tahunan.
Tumbuhan yang termasuk golongan ini biasanya berasal dari keluarga poaceae atau gramineae. Misalnya saja seperti rumput torpedo dan belulang serta tumbuhan liar paetan.
Jenis tumbuhan liar lainnya adalah teki dimana golongan inilah yang paling sulit dikendalikan karena pada kelompok rumput ini memiliki umbi batang yang tersembunyi di dalam tanah sehingga bisa bertahan selama beberapa bulan.
Golongan teki memiliki bentuk yang hampir sama dengan kelompok rerumputan. Yang membedakan adalah dari batangnya dimana teki memiliki bentuk yang segitiga. Tumbuhan liar yang tergolong dari jenis ini kebanyakan dari family Cyperaceae seperti teki ladang.
Kelompok gulma daun lebar biasanya didominasi dari suku dicotyledonae atau yang biasa dikenal dengan tumbuhan berkeping dua, contohnya sembung rambat dan rumput tahi ayam. Umumnya kelompok tumbuhan ini akan muncul pada saat akhir masa budidaya tanaman.
Tukang Taman Surabaya
Jenis Rumput Berdasarkan Habitatnya
Selain dibedakan berdasarkan karakteristiknya tumbuhan liar juga dibedakan berdasarkan tempat hidupnya. Jika dilihat dari habitatnya maka kelompok tanaman merugikan ini dibagi menjadi yang hidup di darat dan air.
Kelompok tumbuhan liar yang hidup di darat ini biasanya memiliki masa hidup yang relatif lama bahkan bisa mencapai tahunan. Dalam proses reproduksinya, golongan tumbuhan liar ini berkembang biak melalui biji namun ada pula yang secara vegetatif.
Ada berbagai jenis tanaman yang tergolong dalam kelompok penghuni daratan. Diantaranya adalah Ageratum conyzoides atau rumput tahi ayam dan Amaranthus spinosus atau bayam duri serta berbagai jenis lainnya.
Sedangkan pada rumput liar yang hidup di air juga dibedakan menjadi tiga jenis yaitu yang hidupnya terapung dan berada di dalam air serta ada pula yang muncul ke permukaan namun akarnya berada di dasar perairan.
Golongan tumbuhan liar yang hidup terapung misalnya saja Salvini, sp atau dikenal dengan kiambang. Sedangkan kelompok yang berada di dalam air yaitu Ceratophyllum demersum atau dikenal dengan lumut tanduk. Dan yang tumbuh dari dasar perairan adalah Nymphae sp.
Cara Pengendalian Gulma Secara Preventif
Karena jenis dari tumbuhan liar tersebut ada beraneka macam maka cara yang digunakan untuk mengendalikannya juga beragam. Dimana langkah yang pertama adalah mengendalikannya secara preventif.
Adapun langkah penolakan yang bisa dilakukan adalah dengan membersihkan bibit tanaman dari kontaminasi biji rumput liar dan tidak menggunakan pupuk kandang yang belum matang. Cara lainnya bisa dilakukan dengan memberantas gulma yang berada di sisi dan saluran air.
Cara Pengendalian Rumput Secara Fisik
Selain pengendalian secara preventif untuk menanggulangi serangan tumbuhan liar di lahan pertanian juga dapat dilakukan dengan cara fisik. Langkah yang bisa ditempuh adalah dengan mengelola tanah dan pembabatan serta penggenangan. Selain itu dapat pula dengan cara pembakaran dan mulsa.
Pengolahan tanah dirasa bisa untuk mengendalikan tumbuhan liar karena penggunaan cangkul atau bajak bisa memotong siklus hidup dan penyebaran akar dari tanaman liar. Sedangkan dengan metode pembabatan biasanya efektif untuk memberantas tanaman setahun saja namun kurang sesuai untuk jenis tahunan.
Metode lain untuk mengendalikan tumbuhan liar adalah dengan menggenangi tanaman tersebut sedalam kurang lebih 15 hingga 25 cm selama 3 sampai 8 minggu. Agar menekan pertumbuhannya maka penggenangan yang dilakukan harus dipastikan bahwa tanaman tersebut terendam dengan sempurna.
Langkah pembakaran juga bisa dilakukan untuk membasmi tumbuhan liar dimana biasanya suhu yang digunakan adalah kisaran 45 hingga 55 derajat celcius. Karena biasanya pada suhu tersebut bisa menyebabkan kematian pada sel.
Metode terakhir yang bisa digunakan untuk mengendalikan gulma adalah dengan cara mulsa atau menutupnya dengan serasah. Penutupan ini bertujuan untuk mencegah sinar matahari masuk mengenai tumbuhan liar sehingga tanaman tersebut tidak bisa melakukan fotosintesis dan berakhir dengan kematian rumput.
Cara Pengendalian Rumput Dengan Metode Biologis
Disamping dengan melakukannya secara fisik pemberantasan kelompok rumput ini juga bisa dilakukan dengan cara biologis. Dimana cara pengendalian ini dengan menggunakan bantuan dari organisme lain misalnya saja seperti insekta maupun bakteri.
Selain dengan menggunakan organisme tersebut dapat pula dengan memakai jenis makhluk hidup lainnya seperti jamur atau sebagainya. Namun diantara organisme tersebut yang paling intensif untuk mengendalikan tumbuhan liar secara biologis adalah dengan menggunakan serangga atau kelompok jamur.
Baca Juga : 10 Cara Menyuburkan Tanah Kering Dan Tandus
Cara Mengendalikan Gulma Dengan Metode Kimia
Untuk mengatur penyebaran gulma dapat pula dilakukan dengan cara kimiawi menggunakan herbisida. Dimana bahan tersebut terbuat dari senyawa kimia yang dipastikan mampu mematikan serta menekan pertumbuhan rumput liar.
Bagi sebagian besar petani lebih menyukai langkah ini karena biasanya lebih efektif untuk digunakan baik berupa kontak maupun sistemik. Dalam penggunaan herbisida ini bisa diaplikasikan pada saat awal tanam maupun ketika masa pertumbuhan bahkan setelah tumbuh.
Penggunaan metode kimia ini dinilai efektif digunakan untuk area yang luas selain itu juga memberikan keuntungan berupa hasil yang cepat dalam memberantas rumput liar. Namun disamping keuntungannya ada pula dampak negatif dari bahan ini yaitu bisa mencemari lingkungan.
Rumput liar merupakan salah satu musuh alami yang sering dihadapi petani. Hadirnya tumbuhan tersebut akan membuat kerugian pada tanaman pertanian berupa menurunnya hasil panen. Namun untuk memberantas masalah tumbuhan liar tersebut ada beberapa cara yang bisa dilakukan.