Salah satu hal paling krusial dalam dunia konstruksi adalah menghitung kubikasi beton agar bisa memastikan proyek dapat selesai dengan baik.
Perhitungan yang tepat sangat penting terutama untuk mengontrol biaya agar dapat menghindari pemborosan serta memastikan kualitas konstruksi baik.
Perhitungan Kubikasi Beton Bangunan dalam Dunia Konstruksi

Perhitungan beton dalam proyek konstruksi sangat penting dan harus dilakukan dengan benar, karena hal ini akan berpengaruh kepada keamanan dan kualitas bangunan yang sedang dibangun sekaligus menghemat biaya karena dapat menghindari pemborosan material.
Beton sendiri merupakan salah satu bahan digunakan untuk membangun struktur bangunan yang kokoh. Salah satu cara menghitungnya secara akurat bisa menggunakan cara kubikasi.
Dengan cara ini, Anda akan mengukur volume betonnya dibutuhkan untuk memperkokoh konstruksi bangunan. Cara ini juga digunakan untuk membangun lantai, balok hingga struktur lainnya.
Dalam proses perhitungannya akan melibatkan dimensi sekaligus perhitungan volume dari berbagai elemen seperti lantai dan juga balok. Untuk mempraktikkannya, Anda harus memiliki pemahaman dan ketelitian yang baik, agar hasil perhitungannya akurat dan tepat.
Lihat : Jenis Besi Beton
5 Cara Menghitung Kubikasi Beton Bangunan
Ingin mempelajari cara menghitung kubikasi betonnya yang biasa digunakan dalam dunia konstruksi. Berikut ini adalah lima langkah-langkah dapat Anda pelajari berikut ini.
1# Menentukan Dimensi Struktur
Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah mengukur panjang, lebar dan tinggi struktur nantinya akan diberi beton. Jadi, ketika Anda menuangkan betonnya pada lantai bisa mengukur menggunakan rumus untuk mengetahui panjang dan lebar lantainya.
Sedangkan, ketika Anda menuangkannya kedindingi maka harus menghitung panjang, lebar dan juga tinggi dinding.
2# Menghitung Volume dan Tambahkan Cadangan atau Kelebihan
Rumus digunakan adalah panjang x lebar x tinggi untuk bisa menghitung volume dan hasilnya akan menjadi satuan meter kubik atau m3. Jadi misalnya panjang lantainya adalah 12 meter, lebarnya adalah 8 meter, sedangkan tingginya 0,30 meter.
Maka Anda bisa mengetahui volume lantainya dengan cara 12 m x 8 m x 0,30 m = 28,8 m3. Jadi berdasarkan perhitungan tersebut volume lantainya adalah 28,8 m3. Namun, dalam perhitungan kubikasi Anda juga harus menambahkan kelebihan atau cadangan sebanyak 5 hingga 10%.
Cadangan ini berfungsi untuk mengatasi jika nanti adanya kemungkinan kekurangan beton saat memulai proses pengecoran. Jadi jika volumenya 28,8 m3 ditambahkan 5% memiliki hasil 30,24 m3.
3# Menentukan Perbandingan
Langkah selanjutnya adalah menentukan perbandingan campuran. Campurannya tersebut terdiri atas semen, pasir, kerikil dan juga air, perbandingan setiap bahan pembuatan betonnya ini harus tepat agar nantinya dapat menghasilkan beton yang kuat dan berkualitas.
Perbandingan antara semen, pasir dan juga kerikil juga akan berbeda-beda tergantung dengan jenis betonnya yang akan dibuat.
4# Hitung Komponen Bahan
Setelah mengetahui perbandingan yang tepat, saatnya untuk bisa menghitung bahan apa saja yang dibutuhkan. Anda dapat menghitungkan dengan rumus (angka perbandingan) x volume telah dihitung sebelumnya. Lakukan perhitungan dengan akurat agar dapat menghindari kesalahan jumlah pembelian barang nantinya.
Jasa Tukang Taman Parepare
5# Mengonversi Satuan Berat
Terakhir adalah mengonversi dari menggunakan satuan volume menjadi satuan berat. Misalnya menurut perhitungan densitas semen yang dibutuhkan adalah 1400 kg/m3. Maka artinya berat semen dibutuhkan untuk membangun beton antara lain 882 kg.
Yang paling penting adalah Anda sudah memilih alat sekaligus dengan perlengkapan yang cukup. Alat dan perlengkapan tersebut berguna untuk melakukan pengukuran lebih akurat sekaligus mencampur bahannya dengan baik dan benar.

