Berdasarkan gaya arsitekturnya, ada 5 jenis rumah adat Jawa Tengah yang menarik untuk dikupas.
Karena ternyata di zaman dahulu kala pada tahun 1905, rumah adat di Jawa Tengah masih terbatas.
Hal ini disebabkan oleh adanya peraturan bahwa yang boleh membangun rumah adat hanya kalangan bangsawan dan kerajaan saja.
Alasannya karena bahan pembuatannya sangat mahal, sehingga hanya bisa dijangkau kalangan kelas atas saja.
Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya siapa saja boleh membangun rumah di Jawa Tengah.
Bahkan setiap bangunannya masih menjaga ciri khas aslinya yaitu berbentuk persegi, dimana ada 4 pondasi penyangga utama yang disebut dengan saka guru.
Selanjutnya lama-kelamaan terjadilah modifikasi desain rumah yang terjadi secara terus-menerus hingga pada akhirnya terbentuk bangunan pendamping pada hunian ini.
Pada zaman dulu rumah adat Jawa Tengah digunakan sebagai tempat berbagi ilmu dan pertemuan para bangsawan.
Setelah itu, seiring perkembangan zaman akhirnya bangunan ini digunakan untuk perkantoran dan gedung pertemuan.
Anda bisa menemukan 5 jenis rumah adat Jawa Tengah bila berkunjung ke tempat ini. Disinilah Anda bisa menemukan keanekaragaman budaya, pakaian, rumah tradisional, dll.
Semuanya memiliki karakteristik tersendiri dan terlihat unik. Nuansanya khas dengan adat Jawa.
Dan di bawah ini adalah macam-macam rumah adat khas Jawa Tengah, diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Rumah Adat Joglo
Rumah adat Jawa Tengah yang satu ini paling terkenal di antara bangunan lainnya. Bahkan kini Anda masih bisa menemukan desain rumah adat ini dimana-mana, meskipun di zaman dahulu kala hanya kalangan tertentu saja yang dapat membangunnya.
Maka dari itu, biasanya masyarakat setempat menilai status sosial seseorang dari bangunan ini. Semakin luas ukuran rumah dan halamannya, hal itu menandakan bahwa pemiliknya pasti orang kaya raya.
Namun hal ini tidak berlaku untuk saat ini karena siapa saja bisa membangun rumah adat Jawa Tengah ini.
Bahan utama pembuatannya berasal dari kayu jati. Sedangkan bagian atapnya berasal dari ijuk, alang-alang, dan jerami.
Sedangkan untuk saat ini umumnya orang-orang sering membangun atap rumah Joglo dari genteng tanah liat.
Berdasarkan filosofinya, rumah adat Jawa Tengah ini memiliki 4 bagian ruangan, yaitu pendapa, pringgitan, omah dalem, dan senthong.
Berikut Fungsinya :
- Pendapa : ruangan terdepan untuk menerima tamu.
- Pringgitan : ruang tengah yang digunakan sebagai tempat penerima tamu khusus keluarga dekat.
- Omah dalem : ruang keluarga yang biasa digunakan untuk bercengkrama bersama.
- Senthong : ruang kamar tidur.
- Padepokan : tempat untuk ibadah.
2. Rumah Adat Kampung
Jenis rumah adat Jawa Tengah yang satu ini sering ditemukan dimana-mana. Untuk jenis rumah kampung itu sendiri terbagi atas 13 macam bagian.
Hanya saja khusus untuk rumah adat yang paling populer bernama Pacul Gowang, Dara Gepak, Lambang Teplok, Pokok, dan Apitan.
Umumnya pemilik rumah adat Jawa Tengah ini berasal dari masyarakat biasa atau suku yang berasal dari kelas menengah ke bawah.
Karakteristik dari rumah adat ini adalah mempunyai 2 teras di bagian depan dan belakang. Sedangkan untuk tiang penyangganya berbeda dari rumah pada umumnya.
Karena jumlah tiangnya selalu menggunakan kelipatan 4, atau sedikitnya berjumlah 8 buah. Bahan pembuat tiang ini umumnya berasal dari kayu nangka dan mahoni.
Sehingga bila dilihat dari samping rumah bentuknya seperti segitiga. Selain populer di Jawa Tengah, bangunan rumah ini juga sering terlihat di luar daerah.
Bahkan dulu di tahun 1862 pernah ditemukan rumah adat Jawa Tengah kampung ini di daerah Banjarmasin, lebih tepatnya berada di kawasan perkampungan China.
Satu hal yang membuat rumah ini terlihat menarik adalah karena letaknya sangat unik dan mengapung tepat di atas sungai sehingga sering disebut sebagai lanting.
3. Rumah Adat Limasan
Karena keunikannya, hal ini membuat banyak orang sering menggunakan desain rumah adat Jawa Tengah limasan ini.
Bahkan beberapa diantara dari mereka banyak yang menggabungkan desainnya dengan bergaya modern supaya tidak terlihat kuno dimata orang-orang.
Keunikan dari rumah ini bisa terlihat dari bagian atapnya karena berbentuk limas. Sedangkan bangunannya berbentuk persegi empat.
Sama halnya dengan tampilan rumah adat pada umumnya, hunian ini terlihat sederhana. Hanya saja jika dilihat dari segi filosofinya ternyata maknanya sangat menakjubkan.
Banyak sekali makna yang tersirat di dalam bangunan rumah adat Jawa Tengah ini, yaitu sebagai tempat berlindung yang kuat.
Lebih menariknya lagi adalah berdasarkan penelitian dari para ahli menyebutkan bahwa rumah adat Jawa Tengah ini tahan gempa, karena bahan kontruksi dan tiang penyangga yang kuat.
Tiang penyangganya berasal dari kayu sehingga ketahanannya sangat baik. Dalam hal ini ada banyak varian limasan yang bisa dipakai saat ini.
Pada bangunan ini ada lambang sari yang memiliki 16 tiang penyangga dan kayu penyambung di atap rumah adat Jawa Tengah.
Selain itu, ada juga gajah ngombe yang termasuk limasan lengkap dengan empernya. Ada juga lambang gantung yang dilengkapi dengan 8 sampai 10 tiang penyangga.
Lihat Juga : Rumah Adat Jawa Timur
4. Rumah Adat Tajug
Ini adalah salah satu jenis rumah adat Jawa Tengah yang paling unik. Bahkan kabarnya tidak semua rumah boleh menggunakan gaya arsitektur ini.
Itu karena berkaitan erat dengan tradisi khas Jawa Tengah, dimana rumah ini hanya dibuat khusus sebagai tempat sakral dan ibadah saja.
Karakteristik dari bangunan rumah adat Jawa Tengah ini adalah atapnya berbentuk runcing ke atas.
Desain rumah ini memiliki banyak sekali filosofi unik di dalamnya, seperti semar sinongsong, mangkurat, tinandu, dan lambang sari.
Masing-masing filosofi tersebut dijunjung tinggi masyarakat setempat karena bermakna sakral dan kesucian.
Anda bisa menemukan contoh bangunan yang menggunakan desain rumah adat Jawa Tengah ini di Masjid Wustho Mangkunegaran, Agung Demak, Raya Cilodong, dan Menara Kudus.
Umumnya hanya tempat ibadah seperti masjid yang menggunakan desain rumah tradisional Tajug ini. Sehingga hal ini membuatnya berbeda dari desain rumah pada umumnya.
Baca Juga : Rumah Adat Jawa Barat
5. Rumah Adat Panggang Pe
Konsep rumah adat Jawa Tengah Panggang Pe ini biasanya digunakan oleh kios dan warung. Setidaknya bangunan rumah ini memiliki 6 tiang penyangga sehingga membuatnya terlihat elegan.
Salah satu perbedaan dari rumah adat ini daripada yang lain adalah tiang depannya, karena lebih pendek dari bagian belakang.
Sehingga hal ini membuat bangunan rumah adat Jawa Tengah ini terlihat sangat indah dan menarik.
Setiap bangunan rumah ini memiliki filosofi sendiri berdasarkan latar belakang pemiliknya, mulai dari masyarakat biasa sampai dengan orang kaya.
Anda bisa mencoba desain rumah ini untuk merasakan nuansa adat yang masih kental.
Melihat ulasan lengkap seputar rumah adat khas Jawa Tengah di atas, maka seharusnya setiap warga Indonesia mencintai adat dan budayanya sendiri supaya tidak sampai hilang begitu saja.
Karena bagaimanapun juga dengan menjaga rumah adat Jawa Tengah tetap lestari akan membuatnya tetap dikenal oleh masyarakat dari generasi ke generasi.