Menurut mitos yang berkembang biji pohon Jenitri dipercaya mampu membersihkan dosa. Di Indonesia sendiri biji tumbuhan ini bermanfaat sabagai obat untuk meredakan stres. Sedangkan di India buahnya mendapat gelar ‘Air Mata Dewa Siwa’.
Pohon ini bukan jenis tanaman yang langka bahkan sudah banyak dibudidayakan. Sering ditemukan di pekarangan rumah dan kebun-kebub sekaligus memanfaatkan bijinya. Bahkan Indonesia terkenal sebagai negera penghasil biji Jenitri terbesar di dunia.
Pohonnya akan tumbuh tinggi menjulang dan bisa dijadikan sebagai tempat berteduh. Untuk mengenalnya lebih dekat berikut ulasan tentang klasifikasi dan morfologinya.
Klasifikasi Pohon Jenitri
Divisi | Spermatophyta |
Subdevisi | Angiospermae |
Kelas | Dicotyledoneae |
Bangsa | Malvales |
Family | Elaeocarpaceae |
Marga | Elocarpus |
Jenis | Spermatophyta |
Morfologi Pohon Jenitri
1. Batang Jenitri
Kerap dijadikan sebagai tempat berteduh membuat Jenitri punya batang yang cukup tinggi. Saat berusia dewasa tanaman ini bisa tumbuh mencapai 20-30 meter. Pada usia 4 tahun pohon Jenitri akan mencapai tinggi hingga 4 meter.
Memasuki usia 6-7 tahun tumbuhan Jenitri bisa bertambah tinggi mencapai 15 meter. Namun pertumbuhan tersebut hanya berlaku pada jenis varietas lokal. Dengan umur produksi perdana sekitar 4 tahun.
Batangnya berwarna cokelat dan berdiri tegak dengan permukaan kayu yang kasar. Bentuk batang Jenitri bulat dengan ukuran diameter sekitar 30-40 cm. Jenis percabangan pohon ini adalah simpodial. Dimana antar batang pokok dengan percabangannya sulit dibedakan.
2. Daun Jenitri
Tanaman Jenitiri mempunyai jenis daun tunggal dan berbenbentuk lonjong. Daunnya tumbuh secara tersebar sehingga terkesan bergerumbul. Bagian tepian tulang daun menyirip dengan tangkai daun yang pendek.
Setiap varietas memiliki ukuran daun yang bervariasi antara 8-20 cm. Pinggiran daun pohon Jenitiri bergerigi dan beringgit tidak terlalu dalam. Lebar daun bisa mencapai 3-6 cm tergantung dari pertambahan usianya.
Semua daun pohon Jenitri mempunyai bintik hitam. Ada 10-15 tulang daun samping pada kedua belah sisi dari tulang daun utama. Bagian pangkal daun agak meruncing dan cukup tajam saat disentuh.
3. Bunga Jenitri
Jenis bunganya tergolong majaemuk malai dengan bentuk yang bercabang-cabang. Biasanya pada ketiak daun akan muncul kelopak dan mahkota bunga. Bagian kelopak bunga berwarna hijau pucat terkadang kemerahan serta sedikit berambut.
Bagian kelopak daun berbentuk bulat telur memanjang dan sedikit runcing. Tangkai bunga mempunyai panjang kurang lebih 0,5 cm. Mahkota bunga Jenitri berwarna kuning namun varietas tertentu memiliki warna putih kehijauan.
Bentuk mahkotanya mengarah ke atas dan tidak terlalu melebar. Cenderung menyerupai lonceng dan sedikit bercangap. Panjang bunga hanya sekitar 1,3 cm, dengan tonjolan bunga cenderung berambut kasar.
Baca Juga : Pohon Flamboyan – Klasifikasi, Morfologi, Habitat, & Fakta
4. Buah Jenitri
Pohon Jenitri mempunyai buah yang bentuknya buni bulat dan berwarna biru. Varietas lainnya memiliki buah yang berwarna hijau dengan biji berwarna cokelat tua. Bisa dikatakan bentuk buahnya cenderung gundul serta berdiameter antara 0,5-2 cm.
Apabila buahnya dimasak maka akan memcunculkan warna biru indah bercampur ungu. Rasa daging buah Jenitri sangat lezat mirip seperti minuman anggur. Sebagian besar diminum oleh hewan mamalia dan burung-burung besar.
5. Biji Jenitri
Biji Jenitri kerap dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan yang bernilai mahal. Hal ini karena bentuknya yang bulat dengan permukaan berulir. Di tepiannya cenderung berlekuk sehingga sangat mirip seperti ukiran.
Tekstur bijinya sangat keras dan mampu bertahan hingga 8 generasi. Ada sekitar 11 lekukan pada biji pohon Jenitri tergantung dari varietas tanamannya. Semakin rumit bentuk lekukannya maka harga jual yang ditawarkan bertambah mahal.
Kerasnya biji Jenitri hampir seperti batu yang berlubang di bagian tengahnya. Lubang tersebut hampir menembus sampai ke bagian belakang. Itulah mengapa Jenitri sering dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kalung dan tasbeh.
Jasa Pembuatan Taman di Surabaya
Manfaat Tanaman Jenitri
Memiliki jenis akar tunjang mampu membuat tumbuhan Jenitri berdiri kokoh. Di beberapa daerah kayunya sering dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Hanya saja khusus untuk bagian atap rumah saja. Sebab jenis kayunya tidak dapat awet apabila langsung berhadapan dengan tanah.
Berkat tinggi Jenitri yang bisa mencapai lebih dari 20 meter, maka tanaman ini termasuk dalam spesies pohon pelindung. Tidak cukup hanya batangnya saja, bagian biji Jenitri juga berkhasiat untuk menghilangkan stres.
Dalam biji Jenatri terdapat kandungan yang mampu mengirimkan sinyal beraturan ke jantung. Selain itu bisa mengatur aktivitas otak yang sempat menengang dan menjadi lebih rileks.
Jenitri memiliki tempat persebaran di kawasan Asia dan tumbuh subur di daerah tropis. Itulah mengapa pohon unik ini memiliki banyak varietas di dataran Indonesia. Dan merupakan salah satu komoditas ekspor dari beberapa daerah.
Selain sebagai pohon pelindung, ternyata Jenitri mempunyai banyak manfaat kesehatan. Bahkan bijinya sering menjadi bahan utama kerajinan tangan yang berharga mahal. Tidak heran sekarang ini semakin banyak warga yang melakukan budidaya.