14 Jenis Beton untuk Konstruksi Bangunan Sesuai Kebutuhannya

5/5 - (2 votes)

Beton merupakan material yang memiliki kekuatan serta ketahanan terhadap cuaca. Sifat kekuatan inilah yang menjadikannya sering dimanfaatkan untuk pondasi, lantai, dinding serta atap bangunan.

Meski memiliki kekuatan tinggi terhadap lingkungan dan cuaca, tapi saat terjadi kerusakan material ini mudah diperbaiki. Terdapat beragam jenis beton yang umum dimanfaatkan pada bangunan, berikut penjelasannya.

Jenis Beton untuk Konstruksi Bangunan

Setiap jenis material memiliki sifat unik yang menjadikannya ideal untuk tipe konstruksi tertentu. Di bawah ini adalah 14 jenis beton dengan klasifikasi serta penggunaannya pada bangunan.

1# Beton Biasa

Jenis biasa ini mengandung semen, pasir dan agregat kasar didalamnya yang dicampur dengan kuantitas air tertentu. Biasa dikenal dengan nominal mix design 1:2:4 dan dimanfaatkan untuk konstruksi trotoar serta pembangunan bendungan.

2# Beton Ringan

Berat jenis kategori kedua ini kurang dari 1920 Kg/m3 karena menggunakan agregat dari batu apung dan scoria. Konduktivitas termalnya rendah sehingga banyak digunakan untuk insulasi termal, pelindung struktur baja, dek jembatan serta blok bangunan.

3# High Density Concrete

Tipe High Density Concrete memiliki kepadatan 3000-4000 Kg/m3, dibuat menggunakan batu kerikil sebagai agregat kasar. High density concrete digunakan pada pembangkit listrik atom dan struktur serupa sebab mampu memberikan perlindungan dari bermacam radiasi.

4# RCC

RCC (Reinforced Cement Concrete) digunakan untuk memberikan kekuatan tarik yang sangat tinggi. RCC diaplikasikan dalam bentuk batang besi, serat besi dan semua bentuk yang memerlukan ketahanan kuat terhadap tekanan.

5# Precast

Precast merupakan bentuk beton yang dituangkan ke dalam cetakan saat dibuat di pabrik atau lokasi pembangunan. Contohnya adalah tiang pancang, box culvert, pagar panel beton, serta saluran u ditch.

6# Pratekan

Pratekan atau prestressed adalah jenis bertulang khusus. Pada pembuatannya kabel besi tulangan penguat dikencangkan pada setiap ujung, kemudian campuran beton dituangkan. Proses ini menghasilkan tulangan yang kuat menahan tegangan.

7# Beton Kaca

Jenis ini memanfaatkan agregat berupa gelas atau kaca daur ulang. Hasilnya adalah produk concrete dengan insulasi termal lebih baik serta tampilan menarik sehingga sering dimanfaatkan untuk kebutuhan estetika.

8# Aspal

Aspal concrete atau asphalt merupakan kombinasi agregat dengan aspal. Aspal paling banyak digunakan untuk jalan raya, bandara serta tanggul. Salah satu keunggulan aspal adalah cepat kering yaitu hanya dalam satu jam setelah pengaplikasian.

9# Beton Kapur

Seperti namanya, pengikat agregat pada jenis ini adalah kapur. Jenis ini banyak digunakan pada lantai, dinding, kubah dan lainnya. Jenis kapur saat ini sering digantikan dengan semen dalam komposisi lebih banyak.

10# Roller Compacted Concrete

Roller Compacted concrete banyak digunakan sebagai material pengisi. Jenis ini mengandung sedikit semen yang pembuatannya melalui proses pemadatan menggunakan alat berat dan roller.

11# Stamped Concrete

Stamped concrete banyak dimanfaatkan untuk tujuan arsitektur atau dekoratif. Penggunaannya dengan cara membuat bentuk desain cetakan kemudian ditempatkan pada struktur utama.

12# Beton yang Dipompa

Jenis dipompa ini digunakan pada bangunan bertingkat tinggi. Pembuatannya mengutamakan kemudahan workability sehingga pengangkutannya juga mudah. Pompa pengangkutan terbuat dari bahan fleksibel untuk mempermudah pembuangan.

13# Vakum

Disebut beton vakum karena banyak air ditambahkan dalam campuran adukan sebelum dituangkan ke dalam bekisting. Kelebihan air dikeluarkan menggunakan bantuan pompa vakum yang kemudian menghasilkan kekuatan tekan lebih cepat.

14# Beton Berpori

Jenis ini memiliki 15 hingga 20% rongga yang dapat dilewati air. Biasa digunakan untuk jalan serta area yang bermasalah dengan genangan air hujan. Kelebihan air nantinya terserap ke tanah melalui pori.

Penggunaan concrete sangat beragam, sesuai ketahanan terhadap tekanan yang dibutuhkan. Pemilihan jenisnya juga menyesuaikan dengan lokasi, luas area, serta anggaran pembangunan suatu konstruksi.

You cannot copy content of this page