16 Jenis Batu Alam untuk Fungsionalitas di Bangunan

5/5 - (3 votes)

Batu alam sering dipilih sebagai unsur bangunan terutama untuk finishing. Kelebihan batu alam adalah memberikan karakteristik sejuk, alami, serta memberikan tampilan estetik pada ruangan baik area dalam maupun luar bangunan.

Ada banyak sekali macam batu alam yang umum digunakan pada bangunan. Berikut ini adalah daftar yang bisa jadi referensi Anda dalam memilih mana paling sesuai berdasarkan kelebihan dan kekurangannya.

Jenis Batu Alam yang Digunakan untuk Bangunan

Batuan alam selain memiliki sifat kuat yang mampu menopang suatu konstruksi bangunan juga memiliki sifat estetika, sehingga cocok juga dijadikan sebagai dekorasi. Di bawah ini ada 16 macam yang bisa jadi pilihan untuk memperkuat dan mempercantik bangunan Anda.

1# Marmer

Marmer sangat populer di masyarakat dan dipilih karena memiliki corak serta hadir dalam aneka warna. Marmer lebih sering dijadikan untuk dekorasi baik di lantai maupun pada dinding meskipun harganya relative mahal dan sensitif terhadap cuaca.

2# Sabak

Sabak lebih sering digunakan sebagai pondasi karena karakteristiknya kuat untuk menopang bangunan. Kurang cocok untuk dekorasi dalam ruangan karena kurang berwarna, sehingga lebih banyak dimanfaatkan untuk pagar atau pilar.

3# Andesit

Kelebihan andesit adalah keras, tidak mudah kotor, dan perawatannya mudah. Kekurangannya adalah mudah berlumut dan berjamur, sehingga lebih cocok dipasang pada area yang terlindung dari faktor cuaca.

4# Granit

Granit sering dijadikan sebagai ubin, anak tangga, dinding kamar mandi serta dapur. Granit juga sering dijadikan sebagai paving serta bahan dasar konstruksi. Kekurangannya, karena berat sehingga pemasangan lebih sulit dan harganya mahal.

5# Candi

Batu candi cocok diaplikasikan pada dinding rumah minimalis, pagar, kolam ikan koi atau pilar rumah. Kelebihan dari batu candi adalah menghadirkan kesejukan dengan tampilan warna hitam. Kekurangannya, batuan ini berpori, mudah menyerap air, sehingga mudah rusak.

6# Templek

Teksturnya acak, unik alami, keras dan padat serta harganya murah. Tidak membutuhkan perawatan khusus, batuan ini dijamin tahan lama. Namun, kekurangannya adalah sulit diseragamkan karena ukurannya tidak beraturan.

7# Paras Jogja

Paras Jogja diaplikasikan sebagai penutup dinding dengan sifat empuk dan mudah dibentuk atau dipasang. Meski demikian batuan ini perlu perawatan khusus agar bisa tahan terhadap faktor cuaca.

8# Batu Hijau Sukabumi

Batu Sukabumi termasuk langka karena hanya ada di Indonesia. Biasa diaplikasikan pada dinding kolam karena warnanya hijau alami. Kekurangannya, untuk mendapatkan ketebalan seragam cukup sulit karena bentuknya tidak beraturan.

9# Koral

Biasa digunakan untuk taburan pada taman, lantai garasi, atau ornament dinding serta lantai. Koral memiliki banyak pilihan warna dan corak, harganya terjangkau. Sayangnya, koral kurang mampu menahan beban, serta murah kotor kurang cocok untuk dinding.

10# Mozaik

Mozaik adalah nama beberapa jenis batu yang dirangkai menggunakan jaring khusus kemudian direkatkan menggunakan resin. Batuan ini lebih banyak dipakai sebagai dekorasi, tidak untuk pondasi. Ketahanannya kurang baik sehingga lebih ideal untuk area indoor.

11# Palimanan

Batuan ini berasal dari Palimanan Cirebon, Indonesia dengan karakteristik warna khas kuning, emas atau putih. Material ini berasal dari aktifitas vulkanik namun sifatnya tidak sekeras lava stone sehingga daya serap airnya besar menyebabkannya mudah berlumut.

12# Robohan

Jenis ini paling banyak digunakan sebagai bahan pembuatan struktur beton bertulang. Kurang ideal sebagai dekorasi karena tampilannya tidak berwarna, permukaan kasar dan kebanyakan berwarna hitam keabuan.

13# Sedimen

Sedimen sangat baik untuk digunakan sebagai penghias taman rumah. Jika penataannya baik, maka tampilannya estetik. Kurang ideal untuk dekorasi dalam rumah baik dinding atau lantai meskipun harganya murah.

14# Susun Sirih

Kebanyakan digunakan untuk pagar luar rumah, dinding kolam, membuat tebing buatan pad ataman, atau pilar bangunan. Tampilannya sedikit kaku, kurang estetik untuk menghias area dalam bangunan.

15# Gamping

Tahan terhadap perubahan cuaca ekstrim dan memiliki keragaman warna. Sayangnya gamping belum populer sebagai elemen dekorasi dan lebih sering dijadikan campuran material pondasi.

16# Karang

Ideal sebagai dekorasi taman tropis, pagar, serta hiasan pada akuarium. Tidak cocok untuk dinding atau dekorasi lantai karena bentuknya tidak beraturan, ukurannya kecil sehingga sulit dibentuk lembaran.

Banyak jenis bebatuan alami yang dimanfaatkan sebagai penambah unsur bangunan dengan fungsi sesuai karakteristik masing-masing. Anda bisa memilihnya sesuai kebutuhan.

You cannot copy content of this page